
Menguak Amanah Besar dalam Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Penulis: Hilal Chamdi || Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Di tengah pusaran persaingan antarsekolah yang semakin ketat dan tuntutan masyarakat yang terus meningkat, lembaga pendidikan Islam (LPI) berada pada titik krusial. Perkembangan teknologi dan perubahan sosial menuntut LPI untuk terus beradaptasi dan berinovasi. Dalam kondisi ini, manajemen yang profesional bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama agar LPI mampu bertahan dan unggul.
Menjawab kebutuhan mendesak tersebut, buku Manajemen Lembaga Pendidikan Islam karya Prof. Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I., hadir sebagai rujukan utama yang menawarkan panduan komprehensif mengenai cara mengelola LPI secara holistik dan Islami.
Prof. Afiful Ikhwan dengan cerdas menawarkan penggabungan menarik antara teori manajemen pendidikan modern dengan nilai-nilai luhur keislaman. Pada bagian awal buku, beliau menjelaskan dengan tegas bahwa manajemen pendidikan jauh melampaui sekadar mengatur jadwal atau administrasi sekolah. Ia merupakan proses untuk menggerakkan, menyelaraskan, dan memobilisasi seluruh sumber daya, mulai dari guru, peserta didik, sarana, keuangan, hingga dukungan lingkungan, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan hasil maksimal dan efisien. Konsep modern ini kemudian diperkaya dengan perspektif spiritual yang mendalam, di mana penulis menyajikan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadis.
Dengan demikian, pengelolaan lembaga tidak hanya dipandang sebagai aktivitas teknis semata, tetapi juga sebagai dimensi ibadah, amanah moral, dan tanggung jawab kepada umat. Pandangan ini memberikan landasan filosofis yang sangat kuat bagi setiap pengelola LPI.
Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada pembahasannya yang sangat detail mengenai fungsi-fungsi inti manajemen. Prof. Afiful mengurai secara sistematis mulai dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), hingga pengawasan (controlling) dalam konteks operasional LPI. Misalnya, ketika membahas perencanaan kurikulum, penulis memberikan penekanan luar biasa pada perlunya integrasi yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum.
Tujuannya jelas: memastikan lulusan LPI mampu bersaing secara global dalam penguasaan ilmu pengetahuan, namun karakter dan nilai-nilai keislaman tetap menjadi inti yang menggerakkan setiap aspek kurikulum. Hal ini menjadi kunci agar LPI tidak terjebak dalam dikotomi lama.
Lebih lanjut, penulis memberikan sorotan khusus terhadap peran sentral guru. Dalam pandangan Prof. Afiful, guru memiliki posisi multiperan; ia bukan hanya penyampai materi, tetapi juga teladan moral, pembimbing spiritual, dan mitra bagi siswa dalam membentuk karakter.
Oleh karena itu, manajemen tenaga pendidik harus ditangani dengan sangat serius, meliputi proses rekrutmen yang cermat, program pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi, hingga sistem penilaian kinerja yang transparan dan objektif. Penekanan penulis bahwa peningkatan kualitas guru adalah kunci fundamental bagi keberhasilan LPI terasa sangat inspiratif dan relevan.
Selain tenaga pengajar, manajemen peserta didik juga diulas dengan perhatian yang mendalam. Buku ini menjelaskan bagaimana LPI dapat membina peserta didik secara menyeluruh (holistik), mencakup aspek akademik yang unggul, spiritual yang mantap, emosional yang stabil, hingga kecakapan sosial.
Pendekatan yang dianjurkan tidak terbatas pada proses belajar mengajar di kelas, tetapi diperluas melalui layanan konseling yang efektif, kegiatan keagamaan yang mengakar, serta pembiasaan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Semua ini dirancang agar setiap peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang cerdas sekaligus berakhlak mulia.
Dua aspek yang sering menjadi kendala di banyak LPI, yaitu manajemen sarana prasarana dan keuangan, juga dibahas secara tuntas. Penulis memberikan gambaran jelas bahwa pengelolaan fasilitas harus dilakukan secara terencana, terawat, dan berbasis kebutuhan riil, bukan sekadar menambah aset. Sementara itu, manajemen keuangan ditekankan untuk berjalan berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan yang terpenting, sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Hal ini memastikan sumber daya yang ada digunakan seoptimal mungkin untuk mencapai visi pendidikan.
Daya tarik yang menutup buku ini adalah pembahasannya mengenai pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan masyarakat luas.
Prof. Afiful menegaskan bahwa sekolah tidak dapat berdiri sebagai menara gading. Keberhasilan LPI sangat bergantung pada terjalinnya kerja sama yang erat dan berkelanjutan dengan orang tua, tokoh masyarakat, lembaga pemerintah, dan organisasi sosial. Dengan membangun jejaring yang kuat (networking), LPI dapat mengembangkan program yang lebih relevan, berdampak luas, dan secara efektif berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.
Secara keseluruhan, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam adalah karya yang sangat berharga dan memberikan panduan lengkap bagi pengelolaan LPI yang profesional. Buku ini tidak hanya cocok sebagai pegangan bagi para mahasiswa yang mendalami ilmu pendidikan Islam, tetapi juga menjadi bacaan wajib bagi para guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan yang memiliki komitmen tinggi untuk memajukan lembaga mereka.
Buku ini mengingatkan bahwa di tengah perubahan dunia pendidikan yang serba cepat, profesionalitas harus selalu diiringi dengan nilai-nilai keislaman. Melalui buku ini, para pengelola pendidikan dapat menemukan arah yang jelas serta prinsip dasar yang kokoh untuk membangun lembaga pendidikan Islam yang unggul, berintegritas, dan bermartabat.



