WARISAN PAK MAFTUH KEPADA ANGKATAN MUDA

 WARISAN PAK MAFTUH KEPADA ANGKATAN MUDA

Hari Rabu (10 Maret 2021) pukul 21.00 air mata ini tidak bisa dibendung meski sekuat tenaga menahannya. Telepon singkat yang mengabarkan kepergian Ketua PDM Ponorogo, Drs. H. Maftuh Bahrul Ilmi, MH. Beliau pergi saat kami Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) masih membutuhkan kehadirannya. Maka, pada malam itu, kami jemput jenazah beliau di kantor PDM, kami sholati dan kami antarkan ke pemakaman Brotonegaran. Selamat jalan ayahanda, teriring do’a : Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Semoga husnul khotimah dan dikumpulkan bersama para syuhada’. Aamiin.

Penulis merasakan keberadaan beliau semasa hidupnyaa memberikan keteladanan dalam berorganisasi. Untuk itu beberapa kenangan yang merupakan warisan beliau perlu penulis sampaikan agar menjadi bukti betapa beliau mencintai anak-anak muda.

  1. Visioner

Beliau mengajarkan seorang pemimpin haruslah mempunyai visi yang jelas untuk menggerakkan diri sendiri dan orang lain. Termasuk dalam mengelola kegiatan sekecil apapun harus mempunyai visi yang jelas untuk apa kegiatan itu, siapa penanggung jawabnya, dan hal-hal kecil lainnya harus diurusi. Salah satu contoh kecil adalah ketika dalam acara formal organisasi, seperti Perkaderan, Pelantikan, Rapat Kerja dll, beliau akan melihat ke bawah (baca: kaki) kami. Kalau ada yang memakai sandal, beliau akan menyentil, “Acara resmi kok sandalan, tolong PDPM (maksudnya pembicaraan ditujukan kepada saya yang saat itu sebagai ketua PDPM Ponorogo) fasilitasi, dibelikan sepatu”. Seloroh beliau sambil kami tertawa bersama.

 

  1. Memberikan Dukungan

Periode 2014 – 2018 pemilihan pimpinan di Pemuda Muhammadiyah masih menggunakan format peserta musyawarah memilih ketua dan formatur secara terpisah. Periode saat ini telah disepakati dalam Muktamar, peserta memilih formatur. Pada saat itu, penulis terpilih sebagai ketua PDPM Ponorogo hasil Musyawarah Daerah XV di Perguruan Muhammadiyah Yanggong. Sesaat setelah terpilih ada pesan whatsapp pertama yang beliau kirimkan kepada penulis sebagai dukungan dari Ketua PDM Ponorogo yang mengucapkan selamat dan memberikan meme/flyer/Quote yang bertuliskan:

“Ketika orang lain meragukanmu, yang harus kamu lakukan adalah percaya pada dirimu sendiri dan buktikan kemampuanmu”.

Quote itu sampai sekarang masih tersimpan di HP sebagai pengingat dan penyemangat.

 

Dukungan lainnya adalah ketika PDPM menyampaikan ingin punya mobil Taft yang dibranding dengan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) beliau langsung mengajak survey kendaraan ke Kota Surakarta dan Jogjakarta. Sepulang survey, beliau bertanya “Kenapa pilih TAFT?” Kami jawab, “Karena mobil ini 4×4, sangat cocok untuk keberadaan medan dakwah di Ponorogo”. “Kalau dengan Dobel Kabin pilih mana?” tanya beliau lagi. Tentu pertanyaan itu mengejutkan dan amat mengagetkan. “Ya pilih Dobel Kabin-lah pak.” sahut kami dengan cepat. Begitulah beliau sangat memberikan dukungan dalam kegiatan-kegiatan dakwah Islam melalui AMM.

 

  1. Pendengar yang baik

Sebagai ketua PDM Ponorogo, sering kami sowan ke kantor maupun ke rumah beliau untuk menyampaikan gagasan maupun keluh kesah masalah dakwah di Persyarikatan maupun di Amal Usaha. Beliau akan menyimak setiap kata yang kami sampaikan dan pada akhirnya membuat kesimpulan dari hasil pertemuan. Beliau tidak menyela sedikitpun dari apa yang kami sampaikan. Bahkan jika kami hadir bersama teman yang lain, maka sebelum beliau menyampaikan pasti akan diminta satu persatu untuk berbicara. Kalau sudah selesai, barulah kami yang menyimak beliau memberikan petuah-petuah sejuknya. Setiap permasalahan yang kami sampaikan kepada beliau dikupas dengan jeli dan seksama, kemudian dicari jalan keluarnya. Pulang dari rumah beliau pasti ada solusi yang ditawarkan.

 

  1. Manajemen yang hebat

Keberadaan kantor PDM Ponorogo, bagi yang jarang kesana, akan setuju bila kondisinya terus berubah dari waktu ke waktu. Orang sering menyebut “Koyo wis suwi gak rene, kantore malih. Ndisek gak ngene. (Rasanya sudah lama tidak kesini, kantor (PDM) berubah, dulu gak seperti ini)”. Banyak orang yang terkejut dengan perubahan yang terjadi di kantor PDM. Bahkan saya pernah berkelakar bercanda dengan pak Maftuh, “Cat kantor PDM warna hijau seperti kantor Kemenag, apa masih terkenang kantor lama pak?” Beliau menjawab, “Enggaklah. Muhammadiyah itu warnanya hijau lho, jangan salah mengartikan ya. Warna yang hijau berseri…” jawab beliau sambil mengutip Mars Muhammadiyah.

 

Terlepas dari itu beliau mengajarkan kepada kami tentang sebuah kepemimpinan harus memiliki manajemen organisasi yang kuat. Bahkan, beliau memberikan filosofi kepemimpinan PDM periode ini dengan membuat Guide/panduan yang disebutnya sebagai Trikondia (Tiga Kondisi Ideal) Persyarikatan, yaitu: 1) Terciptanya Koordinasi dan Konsolidasi yang mantap pada intern pimpinan Muhammadiyah di tingkat daerah, cabang dan ranting. 2) Terwujudnya hubungan yang baik antara PDM dan seluruh Amal Usaha. 3) Terciptanya komunikasi dan kerjasama antara PDM dengan pemerintah dan Ormas Islam lainnya. Beliau telah mengajarkan kepada kita semua bahwa menjadi pemimpin itu adalah ladang dakwah yang akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah, untuk itu harus dimaksimalkan dan diperjuangkan dengan segala upaya.

 

  1. Ingin Mempunyai Lapangan Sepak Bola

Pada tanggal 30 September 2020, beliau melantik jajaran pengurus Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PS HW) Ponorogo. Dalam sambutannya beliau ingin melihat anak-anaknya berprestasi dalam sepak bola. Selain itu, beliau menyampaikan agar pengurus PS HW memiliki lapangan sepak bola sendiri memanfaatkan aset wakaf yang dimiliki Persyarikatan. Setelah pelantikan tersebut, pengurus melakukan langkah-langkah dan membuat rencana program agar sepak bola bisa semakin maju. Akhirnya PS HW Ponorogo telah menyusun blue print pengembangan sepak bola yang diberi judul Menapak Jalan Dakwah melalui Sepak Bola. Blu Print tersebut sudah pernah kami paparkan di hadapan belian dan beliau memberikan apresiasi serta dukungan yang luar biasa.

 

Salah satu programnya adalah mendirikan Muhammadiyah Sport Center (MSC) yang terdiri dari lapangan sepak bola, Futsal, Tapak Suci, dan olah raga lainnya. Kelak, apabila Allah mentaqdirkan pembangunan ini terwujud, maka kami mengusulkan agar diberi nama Muhammadiyah Sport Center (MSC) Maftuh Bahrul Ilmi (MBI) Stadium. Semoga Allah meridhoi.

 

AGUS SUSANTO, ST., M.E 

Ketua PDPM Ponorogo 2014 – 2018 dan saat ini diamanahi sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Hizbul Wathan (PS HW) Ponorogo 2020 – 2022.

Related post