Tabligh Akbar Prof Dr Abdul Mu’ti Bahas Konsep Kebahagiaan

 Tabligh Akbar Prof Dr Abdul Mu’ti Bahas Konsep Kebahagiaan

Prof Dr Abdul Mu’ti MEd Saat Menyampaikan Materi dalam Tabligh Akbar Peringatan Milad Ke-111 Muhammadiyah (Farhan Ahmad Nasyir)

Tabligh Akbar Prof Dr Abdul Mu’ti Bahas Konsep Kebahagiaan

Liputan Dita Fitria Wati, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Prof Dr Abdul Mu’ti MEd Saat Menyampaikan Materi dalam Tabligh Akbar Peringatan Milad Ke-111 Muhammadiyah (Farhan Ahmad Nasyir)

Tabligh Akbar yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Jawa Timur dalam rangka Milad Ke-111 Muhammadiyah di Masjid Al-Manar Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (19/11/23) berlangsung meriah dan sukses.

Hadir dalam kegiatan, Ketua PDM Ponorogo, Drs Muh Syafrudin MA, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Ponorogo, Hj Titi Listyorini SH, Rektor Umpo, Dr Happy Susanto MA serta seluruh Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Organisasi Otonom (Ortom) Ponorogo.

Dr Abdul Mu’ti MEd yang didapuk menjadi pemateri utama dalam tabligh akbar tersebut dalam paparannya membahas mengenai konsep kebahagiaan. Menurutnya ciri orang yang bahagia adalah yang bisa tertawa dan menertawakan dirinya sendiri.

“Sedekah paling murah adalah tersenyum, berdasarkan penelitian orang yang banyak tersenyum, hidupnya akan lebih panjang,” ujarnya.

Iapun menekankan bahwa senyum yang kita lakukan terhadap saudara adalah sebuah sedekah.

“Hendaknya kita mengisi hidup ini dengan kebahagiaan yang membuat kita ini senantiasa bisa membahagiakan orang yang lainnya dengan amal kebaikan,” tandasnya.

Termasuk di dalam kehidupan media sosial, lanjutnya, seorang muslim yang baik adalah yang menjadikan akhlak mulia sebagai keadaban publik.

Suasana Tabligh Akbar Peringatan Milad Ke-111 Muhammadiyah di Ponorogo (Zulfiqli Kurniawan)

Penulis buku Guyon Maton: Lucu Bermutu ala Muhammadiyin itupun mengemukakan bahwa beberapa penelitian mengatakan tolak ukur dari sebuah kebahagiaan adalah adanya hubungan, interaksi sosial atau komunikasi yang baik dengan orang lain. Menurutnya, semakin berkualitas hubungan interaksi sosialnya maka akan semakin meningkat rasa kebahagiaanya dan Muhammadiyah hadir memberikan manfaat untuk masyarakat.

“Sebab orang bahagia adalah yang senantiasa memiliki hubungan yang baik dengan sesama,” imbuhnya.

 

Editor Ismini/Nano

Related post