Liputan Hilal, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Masjid Baitul Mukhlisin, Ponorogo, menorehkan sejarah baru dalam penguatan dakwah berbasis pemberdayaan ekonomi umat, Sabtu (2/8/25). Grand opening Suryamart Baitul Mukhlisin dan Restomu resmi digelar, menandai kolaborasi strategis antara masjid dan pengembangan ekonomi keumatan.
Peresmian ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Muhammadiyah, antara lain Ketua LPCRPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Muh Jamaluddin Ahmad, perwakilan PWM Jawa Timur, LPCRPM PWM Jatim, PDM Ponorogo, PCM Ponorogo Kota, serta para undangan lainnya.
Ketua Takmir Masjid Baitul Mukhlisin, H Suwardi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran Suryamart tidak sekadar sebagai unit usaha, melainkan bagian dari misi memakmurkan umat melalui masjid.
“Suryamart ini lahir dengan spirit masjid makmur memakmurkan. Masjid harus menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, tidak hanya tempat ibadah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT DSS H Imam Kurdi, yang mengungkapkan kebanggaannya karena Suryamart Baitul Mukhlisin merupakan satu-satunya Suryamart berbasis masjid di Indonesia.
“Ini yang pertama dan satu-satunya. Semoga menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain agar turut membangun kemandirian ekonomi,” jelasnya.
Wakil Ketua PDM Ponorogo, Sugeng Wibowo, turut mengapresiasi inisiatif tersebut dan berharap semangat integrasi masjid dan ekonomi dapat menjadi contoh bagi gerakan dakwah lainnya.
“Korelasi antara masjid dan ekonomi ini harus menjadi gerakan bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Dr Muh Jamaluddin Ahmad menekankan pentingnya kekuatan ekonomi dalam pengembangan cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah.
“Kalau ingin berkembang, cabang, ranting, dan masjid harus punya basis ekonomi yang kuat. Dan Restomu ini adalah bentuk kesungguhan dalam membangun kekuatan itu,” tegasnya.
Setelah sesi sambutan, seluruh tamu undangan diajak menaiki kereta terbuka menuju lokasi Restomu untuk ramah tamah sekaligus meninjau langsung fasilitas dan layanan yang ditawarkan.
Dengan semangat kolaborasi antara dakwah dan ekonomi, Masjid Baitul Mukhlisin membuktikan bahwa masjid bisa menjadi motor penggerak kemajuan umat, secara spiritual dan finansial
