
Sekolah Muhammadiyah Ponorogo Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Semangat mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggema di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo). Para kepala dan wakil kepala satuan pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Ponorogo berkumpul untuk menyatukan visi dalam mewujudkan generasi emas yang sehat dan berdaya saing tinggi, Sabtu (1/11/25).
Kegiatan ini menghadirkan Drs. Nurhadi Hanuri, MM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, sebagai narasumber utama dengan materi bertajuk Implementasi Program MBG di Satuan Pendidikan.
“Mari kita dukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena ini bagian dari upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui perbaikan gizi sejak dini,” ajak Nurhadi di hadapan peserta.
Menurutnya, Program MBG bukan sekadar agenda pemberian makanan gratis, melainkan strategi nasional untuk menekan angka stunting dan malnutrisi anak, sekaligus membentuk generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah telah berupaya maksimal mewujudkan generasi emas. Karena itu, mari ubah mindset kita: MBG bukan sekadar makan gratis, tapi investasi besar untuk masa depan bangsa,” ungkapnya.
Kolaborasi Lintas Sektor
Program MBG dijalankan secara kolaboratif lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kemendikdasmen, Kemenag, Badan Gizi Nasional, Kemenkes, dan BPOM. Kolaborasi ini menjadi pondasi penting agar pelaksanaan program di sekolah berlangsung optimal, aman, dan berkelanjutan.
Empat Pilar Persiapan MBG
Nurhadi menjabarkan empat pilar utama persiapan MBG di satuan pendidikan:
1. Sarana dan Prasarana: fasilitas cuci tangan pakai sabun, area transit makanan, alat kebersihan, dan tempat sampah.
2. Database Peserta Didik: data siswa valid, informasi alergi makanan, dan kalender akademik.
3. Sumber Daya Pendukung: petugas pelaksana, keterlibatan warga sekolah, dan edukasi gizi tambahan.
4. Rencana Pembiayaan: dukungan dana operasional sekolah untuk kebutuhan sanitasi dan kebersihan.
Selain itu, pelaksanaan MBG di sekolah juga akan mengikuti prosedur ketat, mulai dari penerimaan makanan, uji organoleptik (warna, bau, rasa), distribusi, pelaksanaan makan bersama, hingga penanganan limbah dan evaluasi harian.
Nurhadi menegaskan, program ini akan disertai sistem monitoring dan evaluasi menyeluruh untuk memastikan setiap tahap berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran. Evaluasi mencakup aspek relevansi program, dampak, hingga keberlanjutannya di masa depan.
Menutup sesi, Nurhadi mengajak seluruh satuan pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo menjadi pelopor keberhasilan MBG.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.
Dari sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah inilah, lanjutnya, semoga lahir generasi yang sehat jasmani, kuat ideologi, dan berdaya saing global.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen kuat dari seluruh pihak, Program Makan Bergizi Gratis di Ponorogo diyakini akan menjadi model implementasi pendidikan sehat dan berkarakter, sekaligus wujud nyata kontribusi dunia pendidikan dalam mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.



