
Roni Tabroni: Kader Digital Muhammadiyah Harus Jadi Jurnalis Profetik
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Roni Tabroni MSi menegaskan pentingnya peran kader digital sebagai jurnalis profetik di tengah arus informasi digital yang semakin deras.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Kopdar dan Pengukuhan Kader Digital Batch 2 MPID PDM Ponorogo yang berlangsung di Sport Hall SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Ahad (11/5/25).
Dalam arahannya, Roni menekankan bahwa kader digital Muhammadiyah bukan hanya pengguna media, tetapi juga agen dakwah yang bertugas menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat.
“Kita adalah kader Ahmad Dahlan. Maka tugas kita adalah menebarkan kebaikan dan mempengaruhi orang lain untuk berbuat baik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Lebih jauh, Roni menyampaikan kader digital perlu mengadopsi karakter jurnalis profetik, yaitu jurnalis yang tak sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membawa misi kenabian: menegakkan kebenaran, keadilan, dan menyebarkan kebaikan.
Dia menekankan bahwa jurnalisme profetik harus berpijak pada empat sifat utama Nabi Muhammad SAW: shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan).
“Jurnalis profetik tidak hanya memberitakan, tapi juga meneladani akhlak Nabi. Kita harus jujur, terpercaya, cerdas, dan tidak ragu menyampaikan kebenaran. Jangan malas tabayun agar tidak terjebak dalam kesalahan informasi,” pesan Roni kepada para peserta.
Mengakhiri paparannya, Roni memberikan motivasi kepada seluruh kader digital untuk terus aktif menyebarkan narasi positif tentang amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan gerakan dakwah di wilayah masing-masing.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyebarkan kebaikan-kebaikan yang ada di AUM dan Muhammadiyah? Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kapasitas dan peran kader digital Muhammadiyah di Ponorogo untuk membangun peradaban informasi yang mencerahkan, beretika, dan bermartabat.



