Artikel

Refleksi Qur’an dan Zikir sebagai Pendidikan Spiritual dan Akhlak Mulia Santri

Penulis: Ahmad Haris || Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Ponorogo

 

Implementasi refleksi Qur’an dan Dzikir di Pondok Pesantren, menjadi sarana utama dalam pembentukan dan penguatan karakter spiritual seluruh komunitas pesantren. Praktik ini melampaui sekadar rutinitas ibadah, berfungsi sebagai instrumen pendidikan yang berdampak luas. Melalui kegiatan ini, pesantren berhasil menanamkan nilai-nilai spiritual dan akhlak yang mulia, bukan hanya di kalangan santri tetapi juga di antara guru dan jamaah. Penggunaan metode ini menunjukkan pendekatan holistik pesantren dalam mendidik karakter.

Salah satu elemen kunci dalam pembinaan spiritual ini adalah Dzikir Thariqah Naqsyabandiyah yang dilaksanakan di bawah bimbingan Guru Mursyid. Bimbingan ini memastikan para jamaah tidak hanya sekadar mengingat Allah, tetapi juga mendalami makna dzikir. Dampaknya sangat signifikan: para jamaah dan santri mampu menemukan ketenangan batin dan memahami makna sejati dalam menjalani kehidupan. Praktik dzikir yang mendalam ini memberikan fondasi yang kuat bagi pendidikan spiritual di pesantren.

Secara keseluruhan, praktik refleksi Qur’an dan Dzikir  dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam pembentukan akhlak mulai santri dan setiap muslim. Lebih dari itu, juga berhasil meningkatkan kesadaran spiritual bagi ustadz-ustadzah, santri serta masyarakat Islam. mengintegrasikan aspek spiritualitas dan pembinaan akhlak mulai, menjadikannya model dalam menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki fondasi spiritual dan akhlak yang kokoh.

Related Articles

Back to top button