Prof Abdul Mu’ti Sosialisasikan GIP di Milad Ke-111 Muhammadiyah Ponorogo

 Prof Abdul Mu’ti Sosialisasikan GIP di Milad Ke-111 Muhammadiyah Ponorogo

Prof Abdul Mu’ti Sosialisasikan GIP di Milad Ke-111 Muhammadiyah Ponorogo

Liputan Dita Fitria Wati, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Suasana Bazar Jajanan Tradisional Gratis di Milad Ke-111 Muhammadiyah di Ponorogo

Pada Milad ke-111 Tahun ini, Muhammadiyah meluncurkan Program Gerakan Infak Pendidikan-111 (GIP-111). Hal tersebut sebagai langkah awal untuk mendirikan Muhammadiyah Endowment Fund atau dana abadi Muhammadiyah.

Lewat gerakan tersebut, diharapkan menjadi gerakan tahunan sebagai bulan berderma atau berdonasi dengan tujuan khusus.

Prof Abdul Mu'ti Sosialisasikan GIP di Milad Ke-111 Muhammadiyah Ponorogo
Prof Abdul Mu’ti Sosialisasikan GIP di Milad Ke-111 Muhammadiyah Ponorogo

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dalam tablig akbar peringatan Milad Ke-111 Muhammadiyah di Ponorogo, Ahad (19/11/23) mengatakan gerakan ini dilakukan karena Muhammadiyah menyadari tantangan ke depan semakin berat.

“Muhamamdiyah terus mencoba meneguhkan dirinya sebagai organisasi masyarakat sipil Islam yang dapat menjaga keberlanjutan pendidikan melalui dana abadi sebagai bagian dari upaya menjaga amanah pendiri organisasi,” ujarnya.

Gerakan tersebut, lanjutnya, penghimpunannya bertujuan untuk mentradisikan berinfak secara kolektif demi tujuan khusus persyarikatan, menginisiasi pembentukan dana abadi pendidikan Muhammadiyah dan menjadikan lahirnya Muhammadiyah sebagai hari-hari berinfak dan beramal bagi seluruh warga dan simpatisan.

“Ketika sudah terkumpul, dana akan digunakan untuk melakukan revitalisasi dan percepatan pembangunan sarana dan prasarana lembaga pendidikan yang sangat mendesak serta memberikan subsidi atau gaji guru di daerah miskin atau terpencil serta lembaga pendidikan yang lemah,” terangnya.

Sebagai informasi dana abadi pendidikan saat ini sudah mencapai 82 Milyar yang selanjutnya akan digunakan untuk pembangunan sarana-prasarana pendidikan dan membantu kesejahteraan para pendidik atau tenaga kependidikan.

“Maka dari itu kehadiran Muhammadiyah diharapkan memberi maslahat dan manfaat bagi masyarakat. Apa yang sudah menjadi tradisi di Muhammadiyah jangan sampai hilang, yakni tradisi bermuamalah dan bersedekah,” pungkasnya.

 

Editor Ismini/Nano

Related post