
PRA Sampung Gelar Pengajian Perdana di Monumen Reog, Mempererat Dakwah di Pusat Keramaian
Liputan Farhad Najib, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sampung berhasil melaksanakan inisiasi dakwah komunitas dengan menggelar Pengajian Perdana Kajian Ahad Pagi di area ikonik Monumen Reog Sampung pada Ahad (7/12/25).
Mengusung tema “Ahad Pagi: Menjemput Ilmu, Menggapai Pencerahan”, kegiatan ini dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Uniknya, pengajian ini diselenggarakan di tengah keramaian lapak-lapak pedagang dan pusat aktivitas warga di sekitar monumen, memberikan suasana yang berbeda dari pengajian pada umumnya.
Intisari Kajian: Menjemput Ketenangan Hati
Kajian inti diisi oleh Ustadz Dalhar Azhari S Pd. Dalam paparannya, Ustadz Dalhar menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya mencari ketenangan hati dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketenangan itu akan hadir ketika kita dekat dengan majelis ilmu, memperbaiki niat, dan terus berusaha memperbaiki diri,” ujar Ustadz Dalhar di hadapan ratusan jamaah Muhammadiyah, Aisyiyah, serta masyarakat umum yang turut antusias menyimak.
Strategi Dakwah Dekat dengan Masyarakat
Ketua PRA Sampung, Reni Tri Hariyati, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi yang berada di jantung keramaian warga merupakan strategi dakwah yang telah direncanakan.
“Kami ingin dakwah hadir dekat dengan masyarakat. Di mana masyarakat berkegiatan, di situ pula ilmu bisa dijemput. Ini adalah upaya kami agar ilmu agama dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tutur Reni.
Reni juga mengungkapkan komitmen PRA Sampung untuk menjadikan kegiatan ini rutin dan berkelanjutan.
“Insyaallah kami berkomitmen untuk mengadakan kajian ini setiap dua minggu sekali. Semoga langkah kecil ini dapat membawa keberkahan dan memberikan manfaat pencerahan yang luas, baik bagi jamaah maupun seluruh warga Sampung,” imbuhnya.
Ditutup dengan Sarapan Khas yang Penuh Keakraban
Pengajian perdana ini ditutup dengan suasana yang hangat dan penuh keakraban, ditandai dengan sarapan bersama. Para peserta disuguhi nasi pecel godong jati, makanan khas yang menjadi simbol kebersamaan dan turut menghangatkan silaturahmi antara anggota Muhammadiyah/Aisyiyah dan masyarakat setempat.
Kegiatan ini menandai langkah baru PRA Sampung dalam memperluas jangkauan dakwah di ranah publik dan organisasi.



