Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Dalam rangka mengisi kegiatan tengah semester (KTS) sekaligus memperingati Hari Batik Nasional, MI Muhammadiyah 13 (MI Mumtaz) Pijeran menyelenggarakan kegiatan edukatif dan kreatif membuat batik jumputan, Sabtu (4/10/25).
Kegiatan diikuti seluruh siswa dari berbagai jenjang dengan penuh antusias dan semangat. Momen ini menjadi sarana rekreasi di tengah padatnya kegiatan belajar, tetapi juga menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Para siswa antusias memilih warna, mengikat kain, dan menunggu hasil karya batik jumputan buatan tangan mereka sendiri.
Kepala MI Mumtaz, Roniati, S.Pd, dalam sambutannya menekankan pentingnya menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa sejak dini.
“Hari ini, kita berkumpul untuk memperingati Hari Batik Nasional. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan memiliki makna yang mendalam,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa batik bukan sekadar kain bermotif indah, melainkan simbol identitas dan warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan.
“Melalui batik, kita dapat memahami sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Lebih lanjut Roniati mengajak semua siswa untuk menjadikan Hari Batik Nasional ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap batik dan budaya Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan sesi apresiasi terhadap hasil karya siswa yang penuh warna dan keunikan. Suasana ceria tampak di wajah para peserta, menggambarkan kebanggaan mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Melalui kegiatan ini, MI Mumtaz Pijeran berharap dapat menanamkan nilai cinta budaya, kreativitas, serta rasa bangga terhadap identitas bangsa kepada seluruh siswanya.
