
Pentingnya Memanfaatkan Media Sosial dalam Membranding Sekolah di Era Digital
Penulis : Miftahul Rahman, Kepala MIM 14 Prestisus Ponorogo
Perkembangan teknologi digital telah mengubah wajah kehidupan masyarakat modern. Media sosial kini bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan ruang publik yang mampu memengaruhi cara orang berpikir, berinteraksi, hingga mengambil keputusan. Hampir semua kalangan, mulai dari orang tua hingga generasi muda menggunakan media sosial dan website sebagai sumber utama mencari informasi. Kondisi ini menuntut sekolah untuk hadir di ruang digital, karena di situlah perhatian dan kepercayaan masyarakat kini terbangun.
Fakta di lapangan menunjukkan, banyak sekolah sebenarnya memiliki program unggulan, kegiatan variatif, serta prestasi membanggakan. Namun, tidak semuanya mampu memperkenalkan diri secara luas. Informasi sering kali berhenti di lingkup internal karena minim publikasi digital. Akibatnya, sekolah tetap berjalan dengan baik, tetapi kurang dikenal masyarakat. Sebaliknya, sekolah yang aktif membagikan aktivitas sederhana di media sosial justru lebih cepat menarik perhatian dan simpati. Fenomena ini membuktikan bahwa kualitas tanpa publikasi tidak cukup; sekolah juga membutuhkan strategi komunikasi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Media sosial memiliki jangkauan luas dan dapat menembus batas wilayah tanpa biaya besar. Dengan satu unggahan sederhana, aktivitas sekolah bisa diketahui ratusan hingga ribuan orang. Publikasi digital juga menciptakan transparansi yang membangun kepercayaan, karena masyarakat dapat melihat langsung suasana belajar, lingkungan sekolah, hingga capaian prestasi secara nyata. Di era digital, orang tidak sekadar mencari informasi, tetapi juga membutuhkan bukti visual yang cepat dan mudah diakses.
Menghadapi perubahan ini, sekolah tidak cukup hanya fokus pada kualitas pembelajaran di kelas, tetapi juga perlu membuka diri kepada publik melalui media digital. Setiap aktivitas sekolah bisa dikemas menjadi konten menarik, baik berupa liputan kegiatan, video singkat, testimoni siswa maupun orang tua, hingga kisah inspiratif para guru.
Konten sederhana, jika disajikan secara konsisten, akan membentuk citra positif dan memperkuat identitas sekolah di mata masyarakat. Biaya pun bukan kendala, karena media sosial gratis sudah cukup efektif untuk menjangkau audiens yang luas. Bahkan, sekolah dapat memanfaatkan media milik Muhammadiyah, baik lokal maupun nasional, yang telah memiliki jaringan pembaca besar dan kredibel.
Langkah ini tentu membutuhkan komitmen. Sekolah dapat memulainya dengan membiasakan diri mendokumentasikan setiap kegiatan, lalu membagikannya secara rutin di media sosial. Lebih baik membagikan konten sederhana namun konsisten, daripada menunggu momen besar yang jarang terjadi. Dengan pola kerja yang rapi dan kreatif, perlahan sekolah akan semakin dikenal, dipercaya, dan dipilih masyarakat.
Pada akhirnya, di era digital seperti sekarang, membranding sekolah melalui media sosial bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Sekolah yang mampu beradaptasi dengan dunia digital akan lebih mudah berkembang, diterima, dan menjadi kebanggaan bersama. Dengan niat tulus, usaha konsisten, dan kreativitas tanpa henti, sekolah kita dapat tampil unggul di ruang digital dan semakin dipercaya masyarakat.



