
Pandu Tunas Athfal Ceria: Bangun Karakter Anak Usia Dini Lewat Kegiatan Edukatif
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Sabtu pagi (17/5/25) yang cerah
di Lapangan SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo berubah menjadi lautan keceriaan. Tawa riang dan semangat anak-anak menggema di udara saat ratusan peserta dari Play Group (PG) dan Bustanul Athfal (BA) Aisyiyah se-Cabang Siman Ponorogo mengikuti kegiatan Pandu Tunas Athfal Ceria.
Sekitar 250 anak usia dini, mengenakan seragam HW, larut dalam permainan-permainan seru yang penuh warna. Dari Lompat Lari, Zig-zag, dan Anak Tangga (engklek), hingga permainan kreatif seperti Kapal Tetanik, Membuat Kalung Gajah, Merayap, Estafet Air, dan Mengeluarkan Harta Karun—semuanya dirancang untuk membuat mereka belajar sambil bermain.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGABA) Cabang Siman, bekerja sama dengan Kwartir Daerah Hizbul Wathan (Kwarda HW) Ponorogo ini bukan sekadar hiburan. Ada pesan besar yang ingin ditanamkan, yakni memperkenalkan nilai-nilai kepanduan sejak usia dini dalam suasana yang menyenangkan dan edukatif.
Faris Maulana Yusuf, salah satu pengurus Dewan Sughli Daerah (DSD) HW Ponorogo, yang turut mengawal jalannya kegiatan, mengaku gembira melihat antusiasme peserta.
“Permainan ini dirancang agar anak-anak tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar tentang kerja sama, ketangkasan, keberanian, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Tak hanya guru dan anak-anak, kehadiran Ketua Kwarda HW Ponorogo, Kabul Arifin, turut menyemarakkan acara. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi atas inisiatif IGABA Siman dan berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Kedisiplinan, kemandirian, bersosialisasi, dan tanggung jawab harus mulai ditanamkan sejak dini. Semoga Hizbul Wathan makin berkembang di tingkat Tunas Athfal,” ungkapnya.
Di tengah permainan dan tawa, kegiatan Pandu Tunas Athfal Ceria membawa pesan penting: membangun karakter anak-anak bukan harus dengan ceramah dan aturan kaku, tapi bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil yang menyenangkan.
Dan hari itu, di tengah terik matahari ada semangat yang menyala, masa depan bangsa tampak sedang ditempa—melalui permainan yang penuh makna.



