
P5 Cetak Wirausahawan Cilik: Tas Anyam Siswa SMPM 4 Balong Laris Manis
Liputan Teri Trisna, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Di tengah geliat dunia kewirausahaan yang semakin inklusif dan tidak lagi mengenal batasan usia, sebuah semangat baru tumbuh dari tangan-tangan mungil siswa SMP Muhammadiyah (SMPM) 4 Balong Ponorogo. Melalui kegiatan bertajuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), para siswa diperkenalkan pada dunia wirausaha dengan cara yang berbeda—tidak sekadar mengenal, tetapi turut mencipta dan menjual hasil karya mereka sendiri.
Berangkat dari fenomena meningkatnya permintaan pasar terhadap produk-produk etnik dan unik secara daring, guru pembimbing kewirausahaan di sekolah ini menggagas kegiatan yang tak biasa: menganyam tas dari bahan lokal. Sebuah aktivitas yang tidak hanya sarat keterampilan, namun juga mengandung nilai budaya dan kreativitas tinggi. Hal tersebut karena mereka butuh ruang untuk mengekspresikan potensi. Dan anyaman ini menjadi jalan yang menyenangkan sekaligus menantang.
Kegiatan yang berlangsung Jumat (2/5/25) tersebut menghadirkan pemateri dari luar sekolah—seorang guru dari MI Muhammadiyah 12 Ngampel, Eko Rudi Nurcahyono SPd, yang sudah berpengalaman dalam kerajinan anyam. Suasana kelas pun berubah. Tidak lagi monoton dengan teori semata, tetapi hidup dengan tawa, canda, dan fokus para siswa dalam menyelesaikan pola demi pola anyaman.
Menariknya, antusiasme siswa tak surut sedikit pun. Justru semakin meningkat saat mereka diperkenalkan pada tahap lanjutan: teknik fotografi produk dan strategi pemasaran. Di sinilah mereka belajar bahwa kewirausahaan tak hanya soal membuat, tetapi juga bagaimana menjual dengan cara yang menarik dan profesional.

Hasilnya sungguh menggembirakan—sebanyak 25 tas anyam hasil karya siswa ludes terjual hanya dalam waktu singkat. Bukan karena belas kasih, tapi karena memang menarik dan bernilai jual.
Kegiatan ini diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya wirausahawan muda dari sekolah-sekolah yang berani berinovasi. SMPM 4 Balong telah membuktikan bahwa kreativitas, jika dibimbing dengan baik, bisa menjadi jalan nyata menuju masa depan yang mandiri dan inspiratif.



