Musala An-Nur Jenangan Ponorogo Diresmikan
Musala An-Nur Jenangan Ponorogo Diresmikan
Liputan Agus Ismail, TMC Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Simo, Jenangan, Ponorogo meresmikan Musala An-Nur di Dukuh Pelemgurih, Jenangan, Jumat (15/12/23).
Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 – 22.30 WIB tersebut diikuti 300 peserta yang dibarengkan dengan pengajian rutin PRM setiap dua pekan sekali yang menghadirkan Drs Imam Mujahid MA sebagai penceramah.
Jamaah yang hadir dari berbagai kelompok ranting Muhammadiyah Simo. Ada yang hadir dengan berjalan kaki dari lingkungan terdekat, ada yang menggunakan kendaraan motor dan ada pula yang berangkat dengan rombongan menggunakan kol ompreng.
Kepala Desa (Kades) Jenangan, Toni Ahmadi berharap setelah peresmian musala ini, jamaah pengajian bisa semakin banyak.
“Semoga Musala An-Nur semakin ramai dengan jamaah, jangan sampai usai peresmian yang datang cuma satu saf,” ujarnya.
Senada dengan itu, Imam Mujahidpun turut mendoakan agar jamaah salat lima waktu selalu tepat waktu dan semakin khusyuk.
“Karena langkah kita menuju masjid itu satu langkahnya menggugurkan dosa dan satu langkahnya menambah pahala,” tandasnya.
Dia juga memaparkan bagaimana kisah seorang sahabat yang memiliki hambatan dalam penglihatan sangat mengutamakan salat berjamaah di masjid.
Dalam kisahnya, sahabat tersebut tidak pernah meninggalkan salat berjamaah di masjid dengan diantar oleh keponakannya. Namun, saat keponakannya telah menikah, sahabat tersebut tak ada lagi yang mengantar.
Diapun bertanya pada Rasulullah, “Apakah diizinkan untuk melakukan salat di rumah?”
Rasulullah lalu menjawab, “Apakah kamu masih bisa mendengar suara adzan?” Masih ya Rosulullah, jawabnya.
“Maka berangkatlah salat ke masjid, ” jawab Rosulullah.
Hal tersebut, lanjutnya, menunjukkan begitu pentingnya salat berjamaah di masjid.
Sebagai informasi, Pengajian rutin dua pekan ini telah dilakukan oleh PRM Simo sejak 10 tahun lalu yang bertempat di kelompok-kelompok ranting Muhammadiyah.
Wilayah Ranting Muhammadiyah Simo saat ini tersebar di Dukuh Simo, Pelemgurih, Kedungrong, Tempursari, dan Bengkeluk, dan yang terbaru adalah Dukuh Gandong.
Musala ini dibangun di atas tanah yang telah diwakafkan kepada Muhammadiyah. Jamaah dari mushola ini terdiri dari 3 Rukun Tetangga (RT). Dibangunnya musala ini karena sebelumnya di lingkungan tersebut memang belum ada tempat ibadah, kalaupun ada jaraknya cukup jauh. Sehingga dengan ini keinginan warga untuk berjamaah salat lima waktu terpenuhi.
Ranting Muhammadiyah Simo memiliki 10 masjid dan musala yang semuanya dibangun dengan dana swadaya masyarakat. Pusat masjid ada di Dukuh Simo dimana sejak tahun 50-an berdiri MI Muhammadiyah 1 Simo.