Berita

Mukhtar Wahid: Iman dan Taqwa Adalah Senjata Utama Hadapi Ujian Hidup

Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Dalam kehidupan yang penuh tantangan, iman dan taqwa menjadi bekal utama untuk tetap teguh dan tegar. Kalimat tersebut disampaikan KH Mukhtar Wahid MM dalam Pengajian Umum Ahad Pagi yang digelar oleh Ikatan Keluarga Pondok Arrisalah (IKPA) Cabang Ponorogo, Ahad (1/6/25).

Dengan gaya ceramah yang khas dan menyentuh, KH Mukhtar mengawali tausiahnya dengan analogi sederhana namun penuh makna.

“Seperti botol kosong yang mudah penyok saat ditekan, jiwa yang kosong dari iman juga mudah rapuh menghadapi tekanan hidup,” ujarnya menggambarkan pentingnya memperkuat spiritualitas.

Tiga Pilar Kekuatan Hidup: Iman, Taqwa, dan Kedermawanan

Menurut KH Mukhtar, keimanan sejati tak cukup hanya diyakini, tapi juga harus diwujudkan dalam sikap hidup yang konkret, seperti kedermawanan, menepati janji, dan ketaatan kepada perintah Allah.

Dia merujuk sejumlah ayat Al-Qur’an, seperti Al-Baqarah ayat 177, An-Nisa ayat 1, dan Al-Baqarah ayat 2-3 untuk memperkuat pesannya.

“Orang yang dermawan itu dekat dengan surga, sedangkan yang kikir dekat dengan neraka,” tegasnya sembari mengutip Ali Imran ayat 133.

“Surga itu untuk orang-orang bertaqwa—mereka yang suka bersedekah, mampu menahan amarah, dan mau memaafkan kesalahan orang lain”

Ujian Hidup: Bukti Cinta dari Allah

KH Mukhtar mengajak jamaah untuk memandang ujian hidup sebagai bagian dari manajemen ilahi. Berdasarkan ayat-ayat seperti Al-Ankabut ayat 3 dan Ali Imran ayat 186, Muchtar menegaskan bahwa ujian adalah sarana Allah untuk menguji ketulusan iman manusia.

“Ujian itu bukan hukuman. Justru sebaliknya, itu bukti cinta dari Allah kepada hamba-Nya,” terangnya.

Dia juga mengingatkan agar umat Islam tidak terperangkap dalam cinta dunia yang berlebihan.

“Cinta pada harta dan anak bisa menjadi bentuk kesyirikan jika melalaikan Allah,” imbuhnya mengutip Al-Munafiquun ayat 9.

Di bagian akhir tausiahnya, KH Mukhtar mengajak jamaah meneladani Nabi Ibrahim AS, yang digambarkan dalam An-Nahl ayat 123 sebagai simbol keimanan yang kokoh. Dia juga menyinggung pentingnya mendidik anak lewat lembaga pesantren.

“Memondokkan anak adalah bentuk kesabaran dan keikhlasan orang tua dalam menghadapi ujian. Anak adalah ujian, tapi juga sumber pahala jika dibimbing dengan taqwa,” pungkasnya

Related Articles

Back to top button