Muhammadiyah Ponorogo Jadi Prototype Gerakan Kemandirian Ekonomi

 Muhammadiyah Ponorogo Jadi Prototype Gerakan Kemandirian Ekonomi

Ir Tamhid Masyhudi Saat Menyampaikan Sambutan dalam Milad Ke-62 RSUM Ponorogo

Muhammadiyah Ponorogo Jadi Prototype Gerakan Kemandirian Ekonomi

Liputan Ismini, Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Pertumbuhan dan perkembangan Muhammadiyah yang ada di Ponorogo itu bisa menjadi prototype gerakan kemandirian muhammadiyah Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Ir Tamhid Masyhudi dalam sambutannya pada acara Milad Ke-62 dan Peresmian Masjid Ibnu Sina Rumah Sakit Umum Muhammadiyah (RSUM) Ponorogo, Selasa (20/2/24).

Menurutnya, Ponorogo menjadi salah satu kota yang Muhammadiyahnya berkembang sangat maju dan pesat, bukan dari sekolah-sekolahnya yang banyak, namun dari segi ekonominya yang masif.

“Ponorogo ini mendahului PDM-PDM yang ada di Jawa Timur selain itu juga sudah pernah mengukir sejarah, yakni menjadi tempat Tanwir Muhammadiyah dan menghasilkan Khittah Muhammadiyah di tahun 1969,” terangnya.

Lebih lanjut, Tamhid menegaskan bahwa tidak semua kabupaten bisa menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tingkat pusat Muhammadiyah.

Di antara PDM lain, sambungnya, Ponorogo yang telah melakukan gerakan ekonomi sebagai perwujudan kemandirian ekonomi.

Sebagai contoh adanya BPR, Bank Mitra Syariah, dan Suryamart yang sudah diadopsi oleh orang-orang di seluruh Indonesia.

Sugiri Sancoko SE MM Saat Menyampaikan Sambutan Peresmian Masjid Ibnu Sina RSUM Ponorogo

Senada dengan itu, apresiasi juga disampaikan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko SE MM dalam sambutannya. Dia mengungkapkan kekagumannya pada Muhammadiyah yang tidak pernah berhenti membuat hal-hal baru yang berkualitas.

“Saya menjadi saksi sejarah bagaimana Muhammadiyah terus dan terus menuju ke arah kemajuan, top markotop untuk Muhammadiyah,” pungkasnya.

 

Publish Nano

Related post