Berita

Muh Syafrudin: Kita Sudah Berkemajuan, Tapi Pengolahan Data Belum Maksimal

Liputan Avita Diah Ayu Atalia, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Majelis Pustaka Informasi Digital (MPID) bersama Tim Media Center (TMC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo sukses menyelenggarakan Kopdar dan Pengukuhan Kader Digital 2 di Aula SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Ahad, (11/05/25).

Acara ini dihadiri ratusan peserta dari perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Ponorogo, sebagai tindak lanjut dari Workshop Kader Digital 2 yang beberapa waktu lalu telah digelar di beberapa zona wilayah Ponorogo.

Wakil Ketua MPID Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Roni Tabroni MSi turut hadir dalam kegiatan tersebut. Begitu juga Ketua PDM Ponorogo, Drs Muh Syafrudin MA.

Dalam sambutannya, Syafrudin menyampaikan secara umum Muhammadiyah telah menunjukkan kemajuan, namun masih ada kelemahan di aspek pengolahan data.

“Kita ini sudah berkemajuan, tapi aspek pengolahan data ini belum maksimal,” ujarnya di hadapan peserta.

Dia menyoroti kurangnya situs internal yang memadai sebagai sumber informasi keislaman yang dikelola Muhammadiyah. Menurutnya, para khatib dan mubaligh seringkali harus mencari bahan khotbah dari situs lain seperti As-Sunnah atau Al-Manhaj.

“Situs-situs kita memang belum banyak, sehingga kalau teman-teman mau khotbah Jumat mesti membuka situs milik lain seperti As-Sunnah, Al-Manhaj,” tuturnya.

Syafrudin juga menyatakan kesiapannya untuk turut mengisi konten keislaman di situs resmi Muhammadiyah Ponorogo. Dia menyebut dirinya rutin mengaji kitab Al-Adab dan berencana memadukannya dengan hasil-hasil putusan Majelis Tarjih untuk kemudian dipublikasikan melalui media resmi Muhammadiyah Ponorogo.

“Saya siap untuk mengisi, karena saya rutin kajian kitab Al-Adab, dan saya padukan dengan putusan-putusan Majelis Tarjih. Nanti saya masuk ke sana, sehingga kita bisa mengisi situs kita sendiri,” ujarnya dengan semangat.

Lebih lanjut, dia menegaskan pentingnya basis data dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan aset organisasi dengan mencontohkan kurangnya data valid mengenai wakaf Muhammadiyah.

“Misalnya wakaf, saya kira itu banyak. Tapi saya juga kurang tahu persisnya data tersebut. Jangan-jangan wakaf kita itu memang yang terbanyak baru untuk kuburan atau makam, bukan untuk hal yang produktif,” jelasnya.

Syafrudin berharap, setelah pengukuhan kader digital ini, akses terhadap informasi dan data dapat semakin mudah. Dia menekankan pentingnya treatment berbasis data yang akurat, agar program-program yang dijalankan lebih tepat sasaran.

Mengakhiri sambutannya, dia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam suksesnya acara, serta mengajak seluruh PCM untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada para kader digital.

“Saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang menyukseskan adanya kader digital ini. Bapak-bapak dari PCM juga saya mohon support dan motivasinya, agar teman-teman bisa segera memperoleh data yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran digitalisasi di lingkungan Muhammadiyah Ponorogo, sekaligus mempertegas arah organisasi ke depan yang berbasis data dan teknologi informasi.

Related Articles

Back to top button