Metaphoria PK IMM Jendral Sudirman Umpo Ajak Mahasiswa Membatik

 Metaphoria PK IMM Jendral Sudirman Umpo Ajak Mahasiswa Membatik

Praktik Pembuatan Batik Tulis PK IMM Jendral Sudirman Umpo

Metaphoria PK IMM Jendral Sudirman Umpo Ajak Mahasiswa Membatik

Praktik Pembuatan Batik Tulis PK IMM Jendral Sudirman Umpo
Praktik Pembuatan Batik Tulis PK IMM Jendral Sudirman Umpo

Liputan Rihan Dwidarmawati

Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jendral Soedirman Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Jawa Timur menggelar acara Metamorfosa dan Euphoria (Metaphoria) di halaman Umpo, Sabtu (28/10/23).

Kegiatan yang diwujudkan dalam pelatihan membatik itu bertujuan memromosikan budaya dan melestarikan batik Ponorogo. Dihadiri 50 peserta, terdiri dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Hukum (FH) yang sudah menjadi anggota maupun calon anggota IMM.

Acara ini merupakan momen bersejarah dimana memadukan pendidikan, seni, dan kecintaan terhadap tradisi kuno, serta mengkaji sejarah perkembangan batik daerah Ponorogo.

Tak hanya berfokus pada teori, kegiatan juga melibatkan seluruh peserta untuk melakukan praktik langsung pembuatan batik.

Dipandu langsung oleh salah satu seniman batik lukis Ponorogo, Drs Guntur Sasono, semua peserta antusias mengikuti, mulai dari pemaparan materi maupun praktik.

Guntur berharap acara ini mampu memperkaya pengetahuan, ilmu, dan keterampilan para mahasiswa IMM dalam memahami sejarah dan perkembangan batik Ponorogo.

“Ini juga bentuk melestarikan budaya di Ponorogo, salah satunya seni batik lukis agar tidak luntur,” ujarnya.

Hasil Pembuatan Batik Tulis dalam Metaphoria PK IMM Jendral Sudirman Umpo
Hasil Pembuatan Batik Tulis dalam Metaphoria PK IMM Jendral Sudirman Umpo

 

Lebih lanjut Dia menjelaskan ini merupakan jendela bagi mahasiswa untuk menjelajahi dan meresapi kekayaan budaya lokal mereka. Semangat belajar dan kecintaan terhadap tradisi yang tercermin dalam acara ini mendorong harapan bahwa warisan budaya seperti batik Ponorogo akan terus berlanjut dan diteruskan kepada generasi mendatang.

“Acara ini memperlihatkan bahwa melalui edukasi dan praktik langsung, kita dapat menjaga dan mempromosikan budaya yang menjadi bagian penting dari identitas lokal kita,” tandasnya.

 

Editor Ism/Nano

Related post