Menyelami Makna Pemuda Muhammadiyah sebagai Pelopor, Pelangsung, Penyempurna Cita-cita Muhammadiyah
Penulis Darmanto Saputro
Pemuda Muhammadiyah adalah salah satu Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah yang paling dekat dalam estafet perjuangan Muhammadiyah ke depan. Pemuda Muhammadiyah yang berdiri tegak dalam perjuangan gerakan Islam, amar makruf nahi mungkar didirikan dengan tujuan menghimpun, membina, dan menggerakkan pemuda Islam serta meningkatkan perannya sebagai kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah sebagai Pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Muhammadiyah.
Pemuda Muhammadiyah sebagai Pelopor
Sebagai pelopor bukan pengekor, yakni membuat terobosan dakwah baru, beda, lebih modern, lebih millineal dan cepat serta memunculkan berdirinya AUM baru yang digerakkan anak muda Muhammadiyah. Kepeloporan pejuang dakwah muncul di setiap aktivitas denyut nadi pergerakan persyarikatan. Tidak layu malah terus berkembang, tidak mandeg malah terus berlari. Selama ini kepeloporan itu tidak muncul nyaris tidak ada, malah jadi beban persyarikatan dengan sikap dan tindakan yang merepotkan pimpinan persyarikatan.
Pemuda Muhammadiyah sebagai Pelangsung
Menjadi pelangsung bukan penggembos. Selalu di garda terdepan untuk melangsungkan semua yang sudah digarap dan didirikan oleh pimpinan Muhammadiyah. Mengisi ruang pimpinan amal usaha dengan kemampuan yang profesional dan tidak membiarkan atau acuh tak acuh dalam keberlangsungannya. Membantu pimpinan di amal usaha yang kering dan miskin untuk diangkat menjadi besar dan maju. Tidak hanya memilih AUM yang besar dan sudah maju saja. Misalkan ada sekolah yang kembang kempis dan akan tutup, maka kader Pemuda Muhammadiyah siap menjadi kepala sekolah di tempat tersebut dengan bekerja keras memajukan AUM tersebut.
Pemuda Muhammadiyah sebagai Penyempurna
Menyempurnakan tidak menjadi perusak. Pemuda Muhammadiyah harus menutupi ketidaksempurnaan pimpinan Muhammadiyah baik program dan semua amal usaha yang ada. Menutupi lubang-lubang yang ada di persyarikatan sehingga mendekati sempurna. Tidak menjadi beban dalam persyarikatan atau malah jadi duri. Menutupi kekurangan dengan bentuk usaha yang kongkrit, lebih cepat dan lebih dinamis. Misalkan, lemahnya Muhammadiyah dalam kader politik, maka Pemuda Muhammadiyah mengambil peran dengan pendirian Sekolah Kebangsaan dan juga program ekonomi yang selama ini masih lemah dengan mendirikan AUM ekonomi.
Pelopor, pelangsung dan penyempurna cita-cita Muhammadiyah dibutuhkan pemimpin sebagai berikut:
1. Kuat, bukan pimpinan baperan, dia tetap tegak lurus dalam amar makruf nahi mungkar.
2. Bisa membangun shaf yang lurus atau soliditas kepemimpinan bukan kepemimpinan yang sulit.
3. Penggerak strong fokus, ketika jadi pimpinan tidak merangkap di banyak jabatan, sehingga kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah hanya sebagai alat daya tawar saja.