Mengabdi Selama 30 Tahun, 43 Guru ini Dapat Reward dari PDM Ponorogo 

 Mengabdi Selama 30 Tahun, 43 Guru ini Dapat Reward dari PDM Ponorogo 

Drs Muh Syafrudin MA (kiri) saat Menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Dra Peni Sulistyaningsih (kanan).

Mengabdi Selama 30 Tahun, 43 Guru ini Dapat Reward dari PDM Ponorogo

Liputan Avita Diah Ayu Atalia, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Drs Muh Syafrudin MA (kiri) saat Menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Dra Peni Sulistyaningsih (kanan).

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Sabtu (25/11/23) di halaman SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo) bertabur penghargaan.

Majelis Dikdasmen memberikan piagam penghargaan tersebut kepada 43 guru meliputi 4 orang guru SD/MI, 17 orang guru SMP/Mts dan 22 guru SMA/SMK/MA dari Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berjasa mengabdikan dirinya menjadi seorang guru di persyarikatan selama berpuluh-puluh tahun.

Penyerahan piagam diserahkan secara simbolik oleh Ketua PDM Ponorogo, Drs Muh Syafrudin MA kepada tiga perwakilan guru, yakni Dra Peni Sulistyaningsih, guru SMA Muhipo, Nurpriyanti SPdI, guru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 12 Ngampel, Balong, Ponorogo, dan Endang Rini Suprapti guru SMP Muhammadiyah 3 Jetis, Ponorogo.

Salah satu penerima penghargaan, Peni, saat ditemui di sela-sela kegiatan mengaku bangga sekaligus haru bisa menerima penghargaan tersebut. Diapun memaparkan banyak sekali lika-liku yang telah dilewati selama mengajar lebih dari 30 tahun di SMA Muhipo.

“Tentu banyak suka-dukanya, sukanya seperti ketika saya bisa melihat anak didik saya berkembang dan berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.

Upacara HGN di SMA Muhipo, Sabtu (25/11/23)

Disamping itu, ia menyebut kerikil-kerikil tajam juga tak luput menghampiri.

“Itulah yang membuat saya berkembang dan berubah lebih baik kedepannya,” imbuhnya.

Guru yang telah mengabdi sejak 16 Oktober 1982 ini juga mengungkapkan harapan-harapannya untuk seluruh guru di Indonesia, khususnya guru Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Semoga seluruh guru baik muda atau tua, negeri maupun swasta semakin erat dan bersatu untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.

 

Editor Ismini/Nano

Related post