Berita

Mendikdasmen RI: Islam dan Ilmu Pilar Peradaban di Wisuda ke-59 Umpo

Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Suasana khidmat menyelimuti prosesi Wisuda ke-59 Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) sesi-2 yang digelar di Expotoriu, Sabtu (25/10/25).

Ratusan wisudawan dari program pascasarjana, sarjana, dan diploma resmi dikukuhkan dalam acara yang dihadiri civitas akademika, orang tua wisudawan, serta tamu kehormatan.

Dalam momentum bersejarah ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, hadir memberikan orasi ilmiah bertajuk “Islam dan Ilmu sebagai Fondasi Peradaban.” Dia mengawali sambutannya dengan ucapan selamat kepada Rektor Umpo beserta jajaran atas suksesnya penyelenggaraan wisuda, serta apresiasi kepada seluruh wisudawan dan orang tua atas capaian akademik yang membanggakan.

Dalam orasinya, Prof. Mu’ti menegaskan bahwa Islam menempatkan ilmu sebagai dasar utama dalam membangun peradaban. Prof. Mu’ti menyinggung wahyu pertama dalam Al-Qur’an, Surah Al-‘Alaq, yang memerintahkan untuk membaca dalam arti luas, bukan hanya membaca teks, tetapi juga memahami segala ciptaan Allah.

“Perintah membaca dalam ayat pertama tidak menyebutkan objeknya, yang berarti kita harus membaca segala yang wujud,” ujarnya.

Dia juga mengaitkan Surah Al-Qalam dengan pentingnya pengajaran dan ilmu pengetahuan, serta menjelaskan bahwa substansi pendidikan sejatinya adalah membangun peradaban melalui ilmu dan tatanan moral.

“Dasarnya adalah ilmu dan tatanan hukum. Inilah makna dari tujuan negara: mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermakna literasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Mu’ti menekankan bahwa bangsa Arab sebelum Islam bukanlah bangsa yang buta huruf, namun mengalami jahiliyah moral, pandai tetapi kehilangan arah nilai.

“Pintar tapi keblinger. Pintar tapi perilakunya tidak sesuai dengan ilmunya. Maka Islam datang meletakkan dasar peradaban dengan iman dan ilmu,” tuturnya.

Mengakhiri orasinya, Mendikdasmen RI berpesan kepada para wisudawan agar menjadi insan ulul albab, manusia berilmu yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Wisuda ini bukan akhir perjuangan, tapi awal. Ijazah adalah bekal untuk mencapai cita-cita. Jagalah nama baik persyarikatan dan universitas, dan jadilah bagian dari umat yang rahmatan lil ‘alamin,” pesannya.

Acara wisuda berlangsung lancar dan penuh kebanggaan, menjadi penanda lahirnya generasi intelektual baru dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang siap mengabdi bagi umat dan bangsa.

Related Articles

Back to top button