Berita

Menapak Jejak Muhammadiyah: Study Tour Inspiratif Siswa MIM Subulul Huda ke Museum UAD

Liputan Nur Kholis Widodo, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Puluhan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Subulul Huda Sooko tampak antusias saat mengikuti study tour ke Museum Muhammadiyah yang berlokasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kamis (15/5/25).

Kegiatan edukatif ini menjadi momen berharga untuk mengenalkan lebih dekat sejarah panjang perjuangan Muhammadiyah kepada generasi muda.

Kunjungan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan menyentuh langsung akar nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah. Museum yang berdiri sejak tahun 1980 ini menjadi pusat informasi sekaligus saksi bisu lahir dan berkembangnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Di bawah bimbingan para guru dan pendamping, para siswa menyimak berbagai koleksi museum seperti artefak bersejarah, naskah kuno, serta dokumentasi visual mengenai perjuangan Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan, kesehatan, dan dakwah Islam. Mereka juga diperkenalkan dengan konsep perjuangan melawan TBC (Tahayul, Bid’ah, dan Churafat) serta kontribusi amal usaha dan organisasi otonom Muhammadiyah dalam membangun bangsa.

“Kami sangat senang dapat mengunjungi Museum Muhammadiyah di UAD Yogyakarta. Kami jadi tahu lebih banyak tentang sejarah Muhammadiyah dan perjuangan para tokohnya,” ungkap Arka Tuhu Wardhana, salah satu siswa penuh semangat.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MIM Subulul Huda Sooko, Agus Saikoni MPd menyampaikan kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur Muhammadiyah dalam diri mereka.

Suasana Saat Siswa Menelusuri Museum.

“Kami berharap kunjungan ini menjadi bekal moral dan spiritual bagi siswa-siswi, agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi untuk masyarakat,” ujarnya.

Melalui study tour ini, siswa-siswi tidak hanya melihat sejarah sebagai masa lalu, tetapi juga sebagai pijakan untuk masa depan. Harapannya, mereka bisa menjadi generasi penerus yang tidak hanya mengenal identitasnya, tetapi juga siap melanjutkan perjuangan Muhammadiyah dalam membangun peradaban yang berkemajuan

Related Articles

Back to top button