Melihat Darah Qurban sebagai Pembelajaran
Apakah perlu untuk menunjukan prosesi penyembelihan hewan qurban kepada anak saat idul adha?
Apakah ini bukan masuk pembelajaran sadis bagi mereka anak yang belum cukup umur?
Melihat darah mengucur dari leher kambing atau sapi meronta karena digesek pisau tajam.
Sesungguhnya dalam setiap prosesi ajaran islam khususnya ada hikmah yang menjadi pembelajaran kepada siapa saja. Termasuk kepada anak anak kita.
Pengorbanan ada kalanya butuh rasa sakit yang itu hanya bisa ditebus dengan bekal keyakinan kepada Alloh bahwa semua hanya fana dan bisa terputus.
Pembelajaran qurban juga memberi makna jihad kepada jalan Alloh. Jihad dalam artian pengurbanan mengangkat senjata melawan kebathilan. Bersimbah darah dengan menghunus pedang atau senjata lainnya. Bila jalan damai tidak terselesaikan.
Qurban adalah syariat islam yang diwajibkan untuk muslim yang mampu dan dilakukan bersamaan dengan prosesi ibadah haji bagi umat muslim yang mampu ke tanah haram.
Qurban adalah bukti kesediaan memberikan apa yang dipunya bahkan nyawa sekalipun. Tidak menghamba kepada selain Alloh harus dikalahkan dengan cara yang kadang menyakitkan.
Sering kita melihat ungkapan qurban yang dicontohkan oleh Ibrahim kepada Ismail tidak hanya mengartikan bahwa Ismail adalah nabi personifikasi dari anak Ibrahim. Anak sebagai harapan penyambung cerita sejarah dinasti, yang telah lama diharap dan akhirnya bisa terwujud. Tentu menjadi pengorbanan yang luar biasa. Tetapi Ismail adalah segala hal yang dicintai oleh manusia, bahkan sangat dicintai. Bisa saja Ismail itu berbentuk aset tidak bergerak, perasaan terhormat karena kedudukan dan kekuasaan, bisa juga rasa cinta yang mendalam pada hal keduniawian.
Melihat hewan qurban saat penyembelihan memberi pengajaran bahwa dalam Islam keikhlasan yang diberikan kepada Alloh bisa saja menimbulkan rasa sakit. Tetapi dengan keyakinan yang kuat. Sakit itu adalah bukti kecintaan kepada sang haq yang mengabaikan unsur keduniawian.
Selamat berqurban di hari raya haji ini. Dan lihatlah darah yang mengalir dari leher leher hewan qurban yang digesek dengan pisau tajam.
JUWAINI, S.Pd
(Anggota BAWASLU Kab.Ponorogo)