
LPCRPM Muhammadiyah Mantapkan Program Prioritas, Dorong Digitalisasi dan Masjid Unggulan
Liputan Sabrina Adzkia Ardiyanti, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pengembangan Masjid (LPCRPM) Muhammadiyah mencatat sejumlah pencapaian penting melalui program-program prioritas yang telah dan akan direalisasikan pada tahun ini dalam acara Regional Meeting di SMA Muhipo, Jumat (12/9/25).
Langkah tersebut menjadi bukti nyata komitmen LPCRPM dalam mendorong penguatan riset berbasis kebutuhan lokal sekaligus pemberdayaan masyarakat.
Ketua LPCRPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H. M. Jamaludin Ahmad, S.Psi., menegaskan bahwa pihaknya akan mengarahkan organisasi menuju konsolidasi dan digitalisasi, khususnya di wilayah Jawa. Dia menilai, data cabang dan ranting di Jawa mencapai sekitar 40 persen dari total nasional, sehingga keberhasilan di kawasan ini akan memberi dampak besar secara nasional.
“Beberapa program utama perlu terus dikembangkan, di antaranya digitalisasi data melalui aplikasi Sicara, SimasMuh, dan NotulenMu, serta pemberdayaan masyarakat melalui program Masjid Unggulan di setiap provinsi,” ungkapnya.
Program Masjid Unggulan sendiri diharapkan menjadi model percontohan dalam tata kelola, pelayanan jamaah, kegiatan sosial, pemanfaatan teknologi, sekaligus sarana dakwah di tengah masyarakat.
Selain itu, Jamaludin juga menekankan pentingnya komitmen rapat rutin di seluruh jajaran Muhammadiyah di Jawa Timur.
“Salah satu komitmen yang ingin kami tanamkan dalam regional meeting ini adalah rapat rutin sepekan sekali di PWM, PDM, PCM, dan PRM,” tandasnya.
Capaian LPCRPM ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, baik akademisi maupun praktisi pendidikan. Mereka menilai langkah tersebut sebagai tonggak semangat membangun program-program berkelanjutan demi mewujudkan pendidikan berkualitas dan berdaya saing tinggi.
Salah satu peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sampang, Madura, Sholeh, menilai program digitalisasi sangat relevan dengan kebutuhan saat ini.
“Di era sekarang, untuk menjangkau cabang dan ranting hingga pelosok, serta memperbarui data, kita memang harus menguasai teknologi. Program teknologi informasi ini akan sangat berguna, apalagi masih banyak daerah pelosok yang belum terjangkau,” ujarnya.
Sholeh juga berharap pengembangan teknologi informasi ini dapat diperluas hingga ke seluruh cabang Muhammadiyah, baik di wilayah perkotaan maupun pelosok. Dengan begitu, arus data dan informasi bisa lebih cepat, efisien, serta berdampak luas bagi penguatan organisasi.



