
Lomba Ikrar dan Parade Kostum SMPM 4 Balong Warnai Peringatan Sumpah Pemuda
Liputan Tery Trisna, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, SMP Muhammadiyah (SMPM) 4 Balong menggelar kegiatan spesial bertajuk Lomba Ikrar Sumpah Pemuda yang diikuti seluruh siswa, Selasa (28/10/25).
Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara sekolah dan Komunitas Peduli Pendidikan sebagai wujud apresiasi terhadap semangat persatuan generasi muda Indonesia.
Para peserta diwajibkan menampilkan penampilan terbaik dengan membacakan teks ikrar Sumpah Pemuda secara kreatif. Menariknya, perlombaan ini juga menampilkan beragam kostum bertema perjuangan, profesi, dan adat nusantara yang menambah semarak suasana.
Bertindak sebagai juri antara lain Kepala Sekolah SMPM 4 Balong, Sutoyo, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Dra. Lilik Purwanti, serta Kepala Perpustakaan, Siti Chobibah, S.Ag.. Setiap peserta dinilai berdasarkan penampilan, penghayatan, dan kekompakan dengan total skor maksimal 300 poin.
Pelaksanaan lomba berlangsung meriah sejak pukul 09.00 seusai upacara bendera. Panitia menata ruang perlombaan dengan sistem pemanggilan satu per satu agar peserta dapat tampil maksimal tanpa rasa canggung. Setelah melalui proses penilaian selama tiga jam, dewan juri akhirnya menetapkan enam peserta terbaik.
Ketua panitia, Karyoto, M.Pd., mengumumkan hasil perlombaan dengan penuh semangat:
Juara Harapan 3: Rizki Saifullah (skor 256)
Juara Harapan 2: Hanifah (skor 259)
Juara Harapan 1: Laila Puspita Sari (skor 260)
Juara 3: Lebda Kalyana Syahira (skor 272)
Juara 2: Muazza (skor 283)
Juara 1: Aprilista Kartika (skor 294)
Tepuk tangan meriah pun mengiringi pengumuman pemenang. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang menjadi kenangan indah di penghujung Oktober.
Karyoto berharap kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang lomba, tetapi juga mampu menanamkan nilai keberanian, semangat nasionalisme, dan jiwa perjuangan kepada seluruh peserta didik.
“Semoga semangat para pemuda zaman dahulu dapat mengalir dalam diri generasi penerus bangsa,” ujarnya.



