Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Suasana semarak menyelimuti halaman SD Muhammadiyah Terpadu (SDMT) Ponorogo Ahad (6/7/25), saat 64 peserta terpilih dari 15 SMA/MA/SMK Muhammadiyah berkumpul dalam upacara pembukaan Latihan Kepemimpinan Penghela (LKP) XV yang digelar oleh Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Kwarda HW) Kabupaten Ponorogo.
Tak hanya berasal dari Ponorogo, para peserta datang dari berbagai daerah, menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pelatihan lokal, melainkan menjadi pusat pengkaderan tingkat regional yang bergengsi. Mengusung tema “Spirit Bangkit Penghela, Wujudkan Kader Utama”, LKP XV menjadi simbol kebangkitan kader muda HW yang berkomitmen dan siap menjadi pemimpin masa depan.
Pembina upacara, Sugeng Riyadi MPd menyampaikan bahwa LKP adalah momentum strategis untuk mengasah kepemimpinan berbasis nilai dan spiritualitas.
“Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan ruang saling belajar, bertumbuh, dan mempererat jaringan kader,” ujarnya.
Menurut Sugeng, kegiatan ini akan membentuk karakter Penghela yang berintegritas dan siap memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Drs Moh Syafrudin MA turut hadir memberikan arahan. Dalam sambutannya, dia menekankan pentingnya disiplin dan komitmen dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.
“Kegiatan ini adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan Gerakan Hizbul Wathan. Bekal yang diperoleh harus dibawa pulang dan ditularkan, agar menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” tandasnya.
LKP XV tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas personal, tetapi juga menjadi ruang strategis dalam merawat semangat kolektif kepanduan. Di tengah tantangan zaman, HW terus melahirkan kader yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.
Dengan semangat dan tekad yang menyala, LKP XV Kwarda HW Ponorogo menjadi langkah awal yang penuh harapan dalam mencetak generasi pemimpin muda yang siap berdedikasi bagi Persyarikatan, umat, dan bangsa.
