Berita

Kolaborasi Mapel MAM 4 Karisma: Belajar Kontekstual di Museum Trinil hingga AdeS Café Ngawi

Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Dalam upaya memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman belajar siswa, Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 4 Karisma Ponorogo melaksanakan Kegiatan Kolaborasi Mata Pelajaran, Rabu (22/10/25).

Kegiatan edukatif ini berlangsung di beberapa lokasi bersejarah dan edukatif di Kabupaten Ngawi, yakni Museum Trinil, Benteng Van den Bosch (Benteng Pendem), serta AdeS Café sebagai tempat praktik pembelajaran kewirausahaan.

Program ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai mata pelajaran melalui pengalaman langsung di lapangan. Dengan pendekatan kontekstual dan aplikatif, siswa diajak untuk memahami konsep akademik tidak hanya secara teori, tetapi juga melalui pengamatan dan praktik nyata.

Di Museum Trinil, siswa menggabungkan pelajaran Sejarah dan Biologi dengan mengamati koleksi fosil manusia purba serta artefak arkeologis yang merekam jejak peradaban masa lampau. Sementara di Benteng Van den Bosch, pembelajaran difokuskan pada sejarah kolonialisme Belanda dan perjuangan bangsa, memperkuat semangat nasionalisme serta rasa cinta tanah air di kalangan pelajar.

Kegiatan berlanjut ke AdeS Café, di mana pembelajaran dikaitkan dengan mata pelajaran Ekonomi dan Prakarya. Di tempat ini, siswa memperoleh pengalaman langsung tentang pengelolaan bisnis, strategi pemasaran, pelayanan pelanggan, hingga inovasi produk kuliner. Melalui pembelajaran ini, diharapkan tumbuh jiwa wirausaha yang kreatif, mandiri, dan beretika.

Kepala MAM 4 Karisma Ponorogo, Qurota A’yuni, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi lintas pelajaran ini merupakan bentuk inovasi pembelajaran yang menghubungkan teori dengan praktik kehidupan nyata.

“Kami ingin menghadirkan pembelajaran yang hidup. Siswa tidak hanya menghafal materi, tetapi juga melihat, merasakan, dan menganalisis langsung di lapangan. Dari situ mereka belajar berpikir kritis dan menghargai proses,” ujarnya.

Dia menambahkan, kolaborasi antar guru menjadi kunci utama keberhasilan kegiatan ini.

“Guru dari berbagai bidang berperan aktif merancang kegiatan yang saling terhubung. Ini menjadi bukti bahwa madrasah mampu berinovasi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan karakter,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, MAM 4 Karisma Ponorogo berharap dapat menanamkan nilai kemandirian, kolaborasi, serta semangat belajar sepanjang hayat, sehingga para siswa siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat.

Related Articles

Back to top button