Kajian Majelis Tabligh : Bermuhammadiyah Secara Kaffah
muhammadiyahponorogo.or.id – Liputan Farhat Najib
Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Jawa Timur menggelar kajian di Masjid Umar Bin Khotob Desa Gelangkulon, Sampung, Ponorogo, Senin malam (09/10/23).
Kegiatan tersebut diikuti 70 peserta, Hadir pula Ketua Majelis Tabligh PDM Ponorogo, Drs Sahroini MPdI, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Ponorogo, Enik Titin Nurahayu Sag, Ketua Lembaga pengembangan Cabang Rantin dan Pembinaan Masjid, Suhandoko SPd beserta rombongan, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sampung, Tony Sutikno, dan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Sampung, Tri Susatyawati.
Ketua Koodinator Bidang Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pengembangan Masjid Ponorogo, Mujianto dalam tausyiahnya mengatakan ini merupakan bentuk silaturahmi dan dakwah Muhammadiyah khususnya PDM dan PDA Ponorogo kepada warga Muhammadiyah Sampung.
“Ketika organisasi Muhammadiyah tidak pernah mengadakan kajian atau dakwah, ibarat seperti organisasi yg mati utun,” ujarnya.
Senada dengan itu, Tri Susatyawati mengaku PCM dan PCA Sampung masih dalam periode merangkak dan menata strategi untuk berdakwah Muhammadiyah di Masyarakat khususnya kepada Masyarakat Sampung.
“Kami berharap PDM dan PDA siap memberi arahan dan dukungan penuh,” ungkapnya.
pernyataan Susatyawati tersebut selaras dengan apa yang disampaikan Tony Sutikno dalam sambutannya dimana status tanah Masjid Umar bin Khotob yang saat ini ditempati sebenarnya sudah milik warga Muhammadiyah, namun dalam legalisasi perwakafannya masih diperjuangkan.
Menanggapi hal tersebut Mujianto menegaskan agar warga tidak takut untuk berMuhammadiyah secara kaffah, yakni beragama Islam dengan sebenar-benarnya karena itu merupakan satu langkah menuju surga Allah, seperti yang tertera dalam Quran surat An-Nahl ayat 97
“Kami tim LPCR, PDM juga PDA siap membantu pengembangan Cabang dan Ranting di Sampung,” tandasnya.
Setiap orang yg beriman dan beramal soleh, lanjutnya, akan dijanjikan oleh Allah keberkahan dalam hidup di dunia.
Lebih lanjut ia menyinggung berkaitan dengan keyakinan yang banyak dianut masyarakat dan masih perlu diluruskan, di antaranya takon perjonggo dan lusan besan yang dalam Muhammadiyah dikategorikan penyakit TBC yakni Tahayul, Bid’ah dan Kurofat.
“Hal tersebut perlu diluruskan karena tidak ada petujuk dasar atau dalilnya,” terangnya.
Sebagai Informasi setiap malam Senin Pon dan Selasa Kliwon ditetapkan oleh Sekretaris Majelis Tabligh PDM, Daroini MPd untuk melangsungkan kajian rutin yang kemudian disepakati oleh Jamaah Masjid Umar bin Khotob.
Editor Ismini