Jamaah Tani Muhammadiyah Ponorogo Dapat Pelatihan Tani Organik

 Jamaah Tani Muhammadiyah Ponorogo Dapat Pelatihan Tani Organik

Peserta Menyaksikan Langsung Contoh Tanaman Padi Organik

Jamaah Tani Muhammadiyah Ponorogo Dapat Pelatihan Tani Organik

Liputan Hilal Chamdi, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Peserta Menyaksikan Langsung Contoh Tanaman Padi Organik

Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Jawa Timur menggelar Pelatihan Tani Organik di MI Muhammadiyah 1 Simo Ponorogo, Rabu (27/12/23).

Kegiatan yang dihadiri 40 peserta delegasi cabang, ranting, majelis maupun lembaga Muhammadiyah Ponorogo tersebut sekaligus pembentukan pengurus Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup PDM Ponorogo.

Wakil Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata Sunyono SIP mengatakan ini merupakan usaha agar petani bisa semakin maju dalam mengembangkan varietas tanaman organik di Ponorogo.

“Dengan ini, semoga ke depan Muhammadiyah dilirik untuk digandeng dalam realisasi program pemerintah,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua PDM Ponorogo, Drs Syafrudin MA mengapresiasi terselenggarannya kegiatan. Menurutnya kolaborasi antar majelis dan lembaga perlu dilanjutkan dan menjadi inspirasi bagi yang lain.

“Misalnya dari Majelis Lingkungan Hidup yang menyiapkan studi berbasis riset, setelah itu dilanjutkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat dalam realisasinya, selanjutnya Majelis Ekonomi menindaklanjuti jika ada nilai jual didalamnya,” terangnya.

Selain pembentukan Jatam, seluruh peserta diberi pemaparan singkat berkaitan dengan penanaman padi organik yang dipandu langsung Dasuki Prawito.

Menurutnya, tanaman organik hari ini sangat dibutuhkan masyarakat di tengah tingginya penggunaan bahan kimia dalam pemupukan atau penyemprotan yang dilakukan oleh sebagian besar petani.

Dasuki saat menyampaikan materi

“Nasi hasil pengolahan dari padi organik memiliki rasa yang enak, aroma yang khas, tekstur yang pulen dan sedikit lengket sehingga sangat nikmat jika dikonsumsi dibandingkan dengan padi non organik pada umumnya,” jelasnya.

Di akhir, peserta diminta melakukan praktik pembuatan pupuk organik sekaligus menyaksikan langsung penanaman padi organik.

 

Editor Ismini/Nano

Related post