Inilah Kemeriahan Pembukaan Milad Ke-38 LKS Tunanetra

Inilah Kemeriahan Pembukaan Milad Ke-38 LKS Tunanetra

Liputan Ismini, TMC Muhammadiyah Ponorogo

Pembukaan Milad Ke-38 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Tunanetra Aisyiyah Ponorogo, Jawa Timur yang digelar Ahad (14/1/24) di Halaman GLT LKS Tunanetra berlangsung meriah.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo, H Titi Listyorini SH dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kemajuan LKS tersebut. Menurutnya di usia ini lembaga harus terus berbenah menuju sesuatu yang lebih baik.

” 38 tahun sudah usia LKS kita, mari terus berbenah dan jika memungkinkan untuk menambah layanan disabilitas, bisa tuna rungu, tuna daksa, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Semakin ke sini, lanjutnya, beberapa sekolah Luar Biasa (SLB) di Ponorogo ada yang belum bisa menerima disabilitas dengan kategori berat, untuk itu LKS harus bisa mewadahi.

Sedangkan Wakil Ketua LKS II, Ita Purniawati SE mengaku sempat kaget saat melihat antusias peserta yang terus berdatangan.

“Sebenarnya kita hanya menargetkan 100 kuota untuk pengobatan gratis dan 48 kuota untuk pijatnya,” ungkapnya.

Tepat sampai pukul 12.00 WIB, sambungnya, kita tutup stan untuk pengobatan dan pijat karena bersiap salat zuhur dan kegiatan Seminar Anti Bullying.

“Jadi total ada 112 peserta pengobatan dan 60 peserta pijat dan kami senang seluruh masyarakat antusias turut menyemarakkan milad ini, sampai-sampai mie instan dan kopi yang telah disediakan juga ludes terbagi, Alhamdulillah,” terangnya.

Senada dengan itu, Salah satu peserta pengobatan dan pijat, Sigit Indarto juga merasa senang dan terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, agenda ini menjadi solusi untuk masyarakat yang enggan datang ke rumah sakit maupun ke tempat pijat.

“Ini sangat membantu warga pastinya, karena terkadang ada orang-orang yang enggan datang ke rumah sakit maupun tempat pijat untuk memeriksakan kesehatan, entah terkendala biaya atau lainnya, yang jelas ini sangatlah bermanfaat,” ucapnya.

Sumani, Salah satu terapis dari Griya Pijat Moro Seger juga mengungkapkan rasa bahagianya karena bisa membantu masyarakat dengan apa yang telah dimilikinya.

“Kami sangat berterimakasih karena banyak merasa puas dengan pelayanan kami, senang rasanya bisa membantu dan bermanfaat untuk yang lain dengan keterampilan yang kami miliki,” ungkapnya.

Kegiatan semakin meriah karena diiringi musik akustik dari santriwan dan santriwati LKS Tunanetra.

Editor Nano