Inilah Alasan Mengapa Nilai Bukanlah Segalanya
Inilah Alasan Mengapa Nilai Bukanlah Segalanya
Liputan Nihayatus Sa’adah, Kontributor TMC Muhammadiyah Ponorogo
Nilai hanyalah angka, yang penting adalah bagaimana siswa melalui prosesnya, karena semua memiliki kemampuan yang berbeda.
Kalimat tersebut disampaikan Ismini, SPd saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) di SMP Muhammadiyah (SMPM) 2 Ponorogo, Selasa (05/11/23).
Dia mengungkapkan pelaksanaan SAS di SMPM 2 Ponorogo penuh cerita dan keunikan karena sekolah tersebut tidak hanya mengajar anak-anak reguler saja namun juga anak berkebutuhan khusus dengan berbagai macam kategori.
Wanita kelahiran 1994 itupun lalu menjelaskan bahwa SAS di kurikulum merdeka, khususnya di SMPM 2 dibuat sesuai dengan potensi siswa dan dengan berbagai metode sesuai materi yang telah diajarkan.
“Kita menggunakan metode ini berdasarkan hasil rapat dengan seluruh guru, karena keberagaman siswa akhirnya kita putuskan untuk membuat soal dan jenis ujian yang berbeda beda pada masing-masing mata pelajaran,” terangnya.
Anak-anak kita ini, lanjutnya, juga tak kalah unik, karena biasanya anak dengan kebutuhan Autis tidak memiliki ketahanan duduk yang bagus, sehingga ketika soal yang disajikan kurang menarik atau tidak disertai gambar, maka anak ini sering keluar kelas dan berlarian.
“Ada juga siswa yang karena tingkat konsentrasi atau daya fokusnya sebentar kerap melamun di sela pengerjaan soal, itu sebabnya yang terpenting dari SAS ini adalah bagaimana mereka berproses,” imbuhnya
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMPM 2 Ponorogo, Indah Sulistyowati SPd menyebutnya sebuah kewajaran karena kita tidak bisa menyamakan kemampuan masing-masing siswa.
“Dijalani prosesnya dengan baik, semoga semua siswa bisa mengerjakan dengan lancar,” pungkasnya.
Editor Ismini/Nano