Berita

Apel HGN PDM Ponorogo 2025, Tegaskan Peran Guru Muhammadiyah

Liputan Avita Diah Ayu Atalia, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Apel Hari Guru Nasional 2025 yang digelar Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Rabu (26/11/2025) di halaman komplek MI, MTs, dan MA Muhammadiyah 1 Ponorogo berlangsung lancar dan khidmat, meskipun cuaca mendung menyelimuti lokasi kegiatan.

Pembina Upacara Drs. H. Abidin Cahyono, M.Si., Wakil Ketua PDM Ponorogo, menegaskan kehormatan profesi pendidik sekaligus peran historis guru Muhammadiyah dalam membangun peradaban.

“Hari ini adalah hari paling bersejarah bagi kita seorang pendidik, seorang guru di lingkungan Muhammadiyah. Mengapa ini event penting? Karena mengingatkan eksistensi guru di dalam masyarakat,” ujarnya.

Abidin menjelaskan bahwa sejak masa KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah menjadikan pendidikan sebagai jawaban atas persoalan masyarakat. Ia menekankan bahwa kurikulum Muhammadiyah sejak awal mengintegrasikan ilmu agama dan umum.

“Prinsipnya Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai umum yang terintegrasi. Ini adalah ciri khas sekolah Muhammadiyah,” tuturnya.

Ia juga menyoroti karakter pelajar Muhammadiyah yang diharapkan menjadi teladan di masyarakat. “Sekolah dan madrasah Muhammadiyah didirikan sebagai lahan dakwah. Jika niat kita lurus, insyaAllah semuanya akan diberesi dan diberkahi oleh Allah SWT,” katanya.

Abidin menambahkan bahwa guru Muhammadiyah harus menjadi uswah hasanah tidak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan sosial.

“Ada konsekuensi ketika kita disebut pimpinan, bukan pengurus. Pimpinan itu berada di depan dan menjadi teladan,” tegasnya.

Ia mengingatkan pentingnya peran guru dalam mentransfer ilmu sekaligus membentuk karakter anak.

“Inilah yang menjadi beban berat jika tidak dilaksanakan dengan tulus. Ketika jiwa guru melekat dalam diri kita, kedua peran itu akan berjalan dengan sendirinya,” ucapnya.

Di akhir amanat, ia menyampaikan pesan agar guru tidak takut dalam mendidik namun tetap bijak.

“Jangan sampai bosan dan jangan sampai takut karena terjadi aduan. Semua bisa dibijaki, semua bisa diatur. Selamat Hari Guru Nasional kepada guru Muhammadiyah se-Ponorogo, semoga Allah memberikan kekuatan lahir dan batin,” tutupnya.

Acara kemudian berlanjut dengan Penganugerahan Penghargaan Pengabdian Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammadiyah masa kerja 10, 20, dan 30 tahun. Program apresiasi berkelanjutan yang digagas Majelis Dikdasmen PDM Ponorogo sejak 2023 ini selama 2024 telah memberikan penghargaan kepada 358 GTK.

Pada tahun 2025, sebanyak 36 GTK menerima penghargaan tersebut. Panitia kemudian membacakan ke-36 nama penerima, disusul pemanggilan tiga perwakilan untuk maju menerima penghargaan.

Selanjutnya diberikan Penganugerahan Guru Inspiratif Tahun 2025 kepada tiga figur berprestasi. Pertama, Miftahul Rahman, S.Pd., guru MI Muhammadiyah 14 Kauman, yang aktif mendokumentasikan kegiatan sekolah Muhammadiyah se-Ponorogo hingga menghasilkan buku Aktualisasi Jurnalisme Profetik. Kedua, Indah Sulistyowati, S.Pd., Kepala SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo, yang berhasil lolos seleksi Lomba Inovasi Kepala Sekolah dan mengembangkan sekolahnya menjadi sekolah inklusi dengan lebih dari 40% siswa berkebutuhan khusus. Ketiga, Adilah Endah Putriyani, S.Pd., guru SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo, peraih juara Lomba Video Pembelajaran tingkat SMP se-Ponorogo.

Salah satu penerima penghargaan Guru Inspiratif, Adilah Endah Putriyani, S.Pd, mengaku terharu dan tak menyangka namanya dipanggil.

“Perasaan saya senang dan sempat bingung. Saat dipanggil, tiga nama guru dari SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo termasuk saya—semua bingung, nggak percaya. Rasanya seperti diberi surprise oleh PDM,” ujarnya.

Ia berharap penghargaan ini memacu semangat seluruh guru Muhammadiyah.

“Semoga prestasi tidak hanya saya, tetapi bapak ibu guru lain yang dapat penghargaan hari ini dapat menjadi inspirasi,” pungkasnya.

Tahun depan, lanjutnya, semoga semakin banyak guru Muhammadiyah yang ikut ajang perlombaan sehingga bisa dikenal sebagai guru yang kompeten dan mampu bersaing.

Related Articles

Back to top button