Ada Calon Perempuan pada Musyda Muhammadiyah KE 11

 Ada Calon Perempuan pada Musyda Muhammadiyah KE 11

Musyawarah Daerah ke 11 Muhammadiyah Ponorogo tinggal menghitung hari. Segala persiapan yang dilakukan oleh panitia sudah hampir tuntas. Bahkan, untuk suksesnya agenda musyda,panitia telah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk peserta, yakni penginapan dan fasilitas lain yang hampir sama dengan kegiatan musywil Muhammadiyah Jawa Timur dua bulan lalu. Hal ini disampaikan Taufiq Sidqi, ketua panitia musyda kali ini.

Disisi lain, panlih telah menyelesaikan rapat pleno terakhirnya pada Senin (20/02/2023) sore. Hasil pleno ini ialah menetapkan daftar calon sementara musyda Muhammadiyah Ponorogo tahun ini. Sebanyak 53 nama akhirnya dirilis panlih setelah disetujui pada pleno ini yang dihadiri jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo dan seluruh tim panitia pemilihan (panlih).

Anton Mukminin, ketua tim panlih menerangkan, 53 nama ini sudah hasil akhir, sebelumnya ada 55 nama bakal calon namun yang 2 tidak memenuhi syarat dan akhirnya dihapus dari daftar calon sementara. ‘sebelumnya ada 55 nama,namun setelah kami verifikasi ada 2 nama yang tidak memenuhi persyaratan dan sudah kita sampaikan pada yang bersangkutan, kita sampaiakan pada forum juga dan akhirnya kita hapus dari daftar calon sementara (DCS) musyda kali ini’, bebernya.

Lebih lanjut, Sekretaris Pimda 023 Tapak suci Ponorogo ini menambahkan, 2 nama yang tidak memenuhi persyatan ini karena berdasrkan aturan pemilihan disebutkan bakal calon setidaknya memiliki pengalam ditingkat PCM ataupun ditingkat majelis/lembaga PDM selama satu periode.

Infografis calon sementara

Dari hasil akhir nama yang terjaring,98 persen didominasi oleh kaum laki-laki dan 2 persen oleh perempuan. ‘uniknya, ada satu calon dari kaum perempuan yang masuk dalam bursa DCS’, terang Anton.

Perihal usia, calon sementara didominasi usia 51-60 tahun. Calon termuda usianya belum genap 30 tahun dan calon paling tua usianya 70 tahun. Dan mayoritas domisili para calon berada dikecamatan Ponorogo kota, Babadan dan Siman. ‘Sebarannya merata, namun mayoritas calon berdomisili di Ponorogo kota, Babadan dan Siman’, ungkapnya.

e-voting

menyinggung perihal e-voting, progress tim sudah 99 persen dan siap untuk digunakan. Tim e-voting sudah menginput nama-nama anggota musyda sebanyak 361 nama. Nama tersebut tidak dapat diubah karena sudah dilengkapi dengan id berbarcode untuk masuk ketempat pemilihan. ‘361 nama sudah diinput dan tidak dapat diubah. Jika ada perubahan personil anggota musyda, id tersebut bisa diberikan kepada pengganti sama persis dengan teknis nusywil kemarin’, terangnya.

Lebih lanjut, untuk uji coba aplikasi e-voting akan dilaksanakan pada Rabu mendatang dengan melibatkan seluruh tim panlih dan anggota PDM yang menghendaki melihat kesiapan panitia.

Anton berharap dengan dirilisnya daftar calon sementara ini bias member gambaran ditingkat cabang untuk melihat profil calon yang akan membawa persyarikatan Muhammadiyah Ponorogo untu 2022-2027. ‘kami merilis ini tidak ada tendensi apapun. Semata untuk mempublikasikan calon dan agar anggota musyda ditingkat cabang punya gambaran untuk memilih siapa-siapan yang akan menduduki ‘kursi’ PDM Ponorogo 5 tahun mendatang, pungkasnya /Ibud Awaludin

Related post