
Semarak HUT RI ke-80, PKG Slahung Gelar Senam Bersama dan Tukar Kado
Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Suasana semangat kemerdekaan mewarnai Caranta Garden, Desa Slahung, Ponorogo, Sabtu (16/8/25). Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Persatuan Guru (PKG) Kecamatan Slahung bersama IGTKI dan HIMPAUDI menggelar kegiatan senam bersama dan tukar kado yang diikuti oleh 140 guru KB dan TK se-Kecamatan Slahung.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dihadiri oleh Camat Slahung Nurhuda Rifai, Kapolsek Slahung, Koordinator Wilayah Slahung-Balong, Ketua PKG, serta Ketua HIMPAUDI. Kehadiran para tokoh ini menambah kemeriahan sekaligus kekhidmatan jalannya kegiatan.
Ketua PKG Slahung, Suyati, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas dukungan semua pihak yang telah berpartisipasi.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi wujud nyata kebersamaan kita. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80,” ujarnya.
Camat Slahung, Nurhuda Rifai, secara resmi membuka acara. Dia memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif kegiatan yang menurutnya bukan hanya memperingati HUT RI, melainkan juga mempererat silaturahmi para guru.
“Ini kegiatan yang sangat positif. Semoga terus berlanjut, karena selain menjaga kekompakan, juga mendukung tugas bapak-ibu guru dalam membimbing generasi emas Indonesia. Program pemerintah MBG (Makan Bergizi Gratis) pun sudah mulai berjalan untuk memperkuat kualitas pendidikan,” tuturnya.
Usai sambutan dan doa penutup, kegiatan berlanjut dengan senam bersama. Dengan seragam kaos merah, celana putih, dan jilbab merah, para peserta tampak antusias mengikuti setiap gerakan senam. Suasana semakin hangat ketika sesi tukar kado digelar dengan permainan seru penuh canda tawa.

Acara kemudian ditutup dengan ramah tamah, di mana seluruh peserta menikmati nasi pecel pincuk daun jati di gazebo-gazebo taman, menambah suasana kebersamaan yang hangat.
Perayaan HUT RI kali ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan juga menjadi bukti nyata semangat persatuan, gotong royong, dan optimisme menuju Indonesia Emas 2045.



