
PDPM Ponorogo Suarakan Pembenahan Kaderisasi di Forum Musypimda Muhammadiyah
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ponorogo menunjukkan partisipasi aktif dan kritis dalam gelaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo, Ahad (3/8/25) di Aula SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.
Mengusung tema “Dakwah Muhammadiyah untuk Semesta”, forum strategis ini menjadi ruang konsolidasi dan evaluasi untuk merumuskan arah gerak Persyarikatan Muhammadiyah di Ponorogo hingga akhir periode 2027. Kegiatan ini diikuti oleh unsur PDM, PCM, Ortom, dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kabupaten Ponorogo.
Dalam sesi pandangan umum, Ketua PDPM Ponorogo, Darmanto Saputro MIP menyampaikan kritik konstruktif terhadap dinamika kaderisasi dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Muhammadiyah. Dia menyoroti belum optimalnya keberpihakan AUM terhadap kader dalam proses rekrutmen serta lemahnya sinergi lintas sektor dalam pengembangan SDM.
“Muhammadiyah adalah organisasi besar dengan sejarah panjang dan potensi sumber daya yang luar biasa. Namun sayangnya, kesadaran untuk berinvestasi pada SDM masih rendah,” ujarnya.
Dia juga menyebut adanya hambatan yang dialami kader dalam melanjutkan studi meskipun telah mendapatkan beasiswa MPKSDI, serta lemahnya dukungan AUM dalam mengalokasikan anggaran bagi pengembangan kapasitas kader. Darmanto menyoroti praktik kepemimpinan yang stagnan di sejumlah AUM, yang tidak membuka ruang bagi regenerasi dan pembaharuan.
“Kami juga menemukan kebijakan yang belum berpihak pada kader, dan ini bisa menghambat percepatan kaderisasi. Jangan sampai inklusivitas Muhammadiyah justru melupakan kader sendiri,” imbuhnya.
PDPM Ponorogo pun menyerukan perlunya introspeksi menyeluruh dan kolaborasi konkret antara PDM, AUM, dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Darmanto menegaskan pentingnya sikap tegas dari PDM sebagai pemilik aset organisasi.
“Kami siap mengawal proses kaderisasi di garda terdepan. Jangan sampai ada ‘kerajaan-kerajaan kecil’ di AUM. Jika diperlukan, seribu Kokam siap digerakkan untuk menjaga aset Persyarikatan,” tandasnya.
Kehadiran dan kontribusi PDPM Ponorogo dalam forum Musypimda ini menjadi penanda kuat akan keberanian dan kepedulian generasi muda Muhammadiyah terhadap masa depan dakwah dan keberlangsungan organisasi. Suara kritis ini diharapkan menjadi pemantik perubahan ke arah yang lebih progresif dan berkeadilan dalam tubuh Persyarikatan.



