
45 Kader Ikuti Baitul Arqam Dasar PCPM Kulon Kali
Penulis Eko Wahyudi, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) se-Kulon Kali sukses menggelar Baitul Arqam Dasar (BAD) sebagai langkah awal dalam proses kaderisasi kader muda Muhammadiyah, Ahad (3/8/25).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 2–3 Agustus 2025, ini bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Somoroto dan mengusung tema “Aktualisasi dalam Gerakan, Inklusif Berkemajuan.”
Sebanyak 45 peserta dari lima cabang PCPM, Jambon, Kauman, Sampung, Badegan, dan Sukorejo, mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Mereka adalah kader-kader terpilih yang dinilai memiliki komitmen kuat untuk terlibat aktif dalam pembangunan gerakan Pemuda Muhammadiyah yang progresif dan berdampak nyata.
Tema yang diangkat menegaskan pentingnya sinergi antara kapasitas keilmuan dan pengaktualisasian nilai-nilai gerakan dalam realitas sosial. Prinsip ilmu amali, amali ilmi menjadi dasar pembentukan karakter kader: ilmu harus diamalkan, dan amal harus berdasar pada ilmu. Sikap inklusif pun ditekankan sebagai bagian penting dari cara berpikir dan bergerak Pemuda Muhammadiyah, terbuka, adaptif, serta mampu bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat tanpa kehilangan identitas ideologis.
Kegiatan ini menggunakan pendekatan pedagogi partisipatif, diskusi kritis, serta aktualisasi langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini bertujuan menciptakan suasana interaktif dan reflektif, agar peserta mampu menggali potensi diri serta merumuskan peran strategis sebagai kader muda Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan zaman.
Materi utama yang disampaikan dalam BAD meliputi:
- Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, sebagai pondasi ideologis dan spiritual;
- Kepemudaan, untuk membentuk jiwa kepemimpinan yang visioner dan bertanggung jawab;
- Wawasan Kebangsaan, agar kader memiliki kepekaan terhadap dinamika sosial dan isu-isu kebangsaan.
Ketua PCPM Kauman, Naufal Muhammad Abdul Aziz, menyampaikan harapannya agar BAD menjadi awal dari perjalanan panjang para kader.
“BAD bukan akhir, melainkan gerbang awal. Ilmu dan semangat yang dibawa pulang harus diaktualisasikan dalam bentuk kontribusi nyata untuk umat dan bangsa,” tegasnya.
Dengan semangat aktualisasi dan inklusifitas, BAD PCPM se-Kulon Kali tidak hanya menjadi arena kaderisasi formal, tetapi juga momentum memperkuat pondasi dakwah yang berpijak pada ilmu, amal, dan gerakan berkemajuan. Para alumni diharapkan menjadi penerus estafet perjuangan Pemuda Muhammadiyah yang ideologis, progresif, dan responsif terhadap tantangan zaman.



