Berita

Program MASA: Sinergi Lintas Lembaga Wujudkan Pendidikan Muhammadiyah yang Efektif dan Berkelanjutan

Liputan Desi Kholifah Fitriana, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Sebuah terobosan penting dalam dunia pendidikan Muhammadiyah berhasil lahir melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo). Program ini melahirkan konsep integrasi kelembagaan pendidikan bertajuk Madrasah Satu Atap atau MASA, yang disusun secara kolaboratif bersama Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota serta Badan Pengurus Pendidikan Muhammadiyah (BP2M) Perguruan Muhammadiyah 2 Ponorogo.

Kegiatan yang dilaksanakan Ahad, (27/5/25) di Aula MA Muhammadiyah 1 Ponorogo ini menjadi tonggak awal pengembangan sistem tata kelola pendidikan yang terintegrasi dari jenjang MI, MTs, hingga MA dalam satu lingkungan yang sama. Tujuannya adalah menciptakan sinergi antarjenjang pendidikan guna meningkatkan efektivitas manajemen lembaga dan keberlanjutan pembinaan peserta didik.

Drs Riptoyo MPd, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Ponorogo Kota, menyampaikan apresiasi terhadap kesamaan visi yang berhasil dirumuskan melalui kegiatan ini.

“Hari ini kita menyaksikan kesatuan pandangan antara pimpinan persyarikatan, pengelola madrasah, dan majelis pendidikan sebagai fondasi utama keberhasilan MASA,” ujarnya.

Sementara itu, Drs Bambang Dri Atmojo MPd dalam sambutannya menegaskan bahwa inisiatif ini selaras dengan semangat perjuangan Muhammadiyah. Dia menekankan tiga kunci keberhasilan gerakan persyarikatan, yakni visi yang kuat, semangat dan keikhlasan, serta orientasi pada kemanfaatan.

“Kita diberi contoh dari para pendiri Muhammadiyah bahwa rahasia kemajuan itu ada pada visi yang tajam, perjuangan tanpa pamrih, dan manfaat nyata bagi umat. Program MASA ini adalah pengejawantahan nyata dari nilai-nilai itu,” ungkapnya.

Dengan hadirnya konsep Madrasah Satu Atap, diharapkan model pendidikan Muhammadiyah semakin kokoh, terarah, dan mampu menjawab tantangan zaman dengan semangat kolaborasi dan inovasi.

Melalui tahapan yang telah dilalui, mulai dari penyusunan konsep, diskusi intensif antar pimpinan, majelis, hingga keterlibatan aktif para stakeholder madrasah, program Madrasah Satu Atap (MASA) menunjukkan potensi besar sebagai model pengelolaan pendidikan Muhammadiyah yang terpadu, efektif, dan berkelanjutan.

Sinergi antara para akademisi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Majelis Dikdasmen dan PNF, pimpinan persyarikatan, serta pengelola madrasah menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas elemen mampu melahirkan inovasi yang menjawab tantangan pendidikan modern. MASA bukan hanya gagasan konseptual, melainkan sebuah langkah strategis menuju penguatan tata kelola pendidikan yang berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan.

Melalui implementasi program ini, diharapkan akan terbentuk sistem manajemen pendidikan Muhammadiyah yang terintegrasi secara vertikal dan horizontal dari jenjang dasar hingga menengah, dalam satu lingkungan yang selaras visi dan misinya. Efisiensi dalam manajemen, kesinambungan dalam pembinaan siswa, serta peningkatan mutu layanan pendidikan menjadi fokus utama yang ingin dicapai.

Lebih jauh, keberhasilan inisiasi ini di Ponorogo diharapkan tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi juga dapat direplikasi di wilayah lain sebagai role model pendidikan Muhammadiyah yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap dinamika zaman. MASA menjadi refleksi nyata bahwa dengan semangat kolaborasi, visi yang kuat, dan keikhlasan dalam berjuang, Muhammadiyah mampu terus melahirkan pembaruan-pembaruan penting di bidang pendidikan.

Related Articles

Back to top button