Liputan Aulia Alim Ahmadi, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo (RSUMP) menunjukkan komitmennya untuk menjadi rumah sakit berbasis syariah dengan mengikuti proses visitasi Standar Islami Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (SIRSMA) yang berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu (22–23/3/2025).
Visitasi tersebut menghadirkan dua asesor dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yakni Dr drg Sumarwanto MM MH Kes dan Sumarni SKep Ns MM. Acara dibuka dengan tilawah Al-Qur’an, diikuti lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Sang Surya, serta Mars RSUMP sebelum memasuki sesi sambutan dan penilaian inti.
Dalam kegiatan ini, para asesor melakukan penilaian terhadap berbagai aspek penting, antara lain: Implementasi visi dan misi Muhammadiyah serta filosofi Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA), Manajemen rumah sakit, Pengelolaan sumber daya insani, Pengelolaan fisik dan bangunan dan Pelayanan kepada pasien.
Menurut drg Sumarwanto penerapan SIRSMA menjadi pembeda utama antara RSMA dengan rumah sakit lainnya.
“Rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah harus memiliki diferensiasi yang jelas. Branding kita adalah rumah sakit Islam. Maka, standar syariah dari SIRSMA harus menjadikan rumah sakit unggul dalam pelayanan dengan tetap menjaga batas-batas syar’i,” tegasnya.
SIRSMA sendiri merupakan inisiatif strategis Muhammadiyah untuk menjadikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai ruh dalam setiap aspek layanan rumah sakit. Standar ini menjadi pedoman agar seluruh civitas hospitalia dapat menanamkan nilai spiritual, etika, dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Dengan adanya visitasi ini, RSUMP menegaskan kesiapannya untuk melangkah lebih jauh sebagai rumah sakit syariah unggulan di Ponorogo. Harapannya, RSUMP tidak hanya menjadi pusat layanan kesehatan, tetapi juga teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam dunia medis secara profesional dan berkelanjutan.
