
Ketika Permainan Lawas Menyatukan Anak Zaman Now di Matsama MIM 14 Prestisius
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai hari kedua kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) di MI Muhammadiyah (MIM) 14 Prestisius Ponorogo, Selasa (15/7/25).
Mengusung tema “Menggali Kembali Permainan Tradisional dan Kreativitas Anak”, seluruh siswa tampak antusias mengikuti beragam aktivitas edukatif yang disiapkan oleh panitia. Kegiatan dimulai dengan sesi permainan tradisional yang kini mulai jarang ditemui di kalangan anak-anak. Para siswa diajak bermain dalam kelompok dengan permainan seperti engklek, sirep-sirep asem, hingga gobak sodor. Selain menghadirkan keceriaan, permainan ini juga mengajarkan nilai kerja sama, kekompakan, serta mempererat hubungan antarsiswa.
Menariknya, banyak siswa yang baru pertama kali mengenal permainan tersebut. Hal ini menjadi momen edukatif yang penting di tengah dominasi gawai dan teknologi digital yang kerap mengurangi interaksi sosial anak secara langsung.
Tak hanya itu, siswa juga diberi ruang untuk menyalurkan kreativitas mereka melalui kegiatan membuat kerajinan tangan burung merak dari kertas warna-warni. Dengan penuh semangat dan imajinasi, para siswa melipat, menempel, dan menyusun kertas menjadi karya seni yang indah dan membanggakan.
Wali kelas 3, Hidayatus Sholihah SPd menyampaikan bahwa kegiatan Matsama tahun ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas sekaligus menguatkan karakter siswa sejak dini.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya aktif secara fisik, tetapi juga terasah daya imajinasinya,” tuturnya.
Hari kedua Matsama ini memberikan pengalaman baru yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Seluruh rangkaian kegiatan menjadi media pembelajaran yang menyenangkan, membangun semangat kolaboratif, serta menumbuhkan kecintaan siswa terhadap budaya dan nilai-nilai lokal.



