
PORTASIMU 2025 Resmi Dibuka: MBS Jetis Cetak Santri Berkarakter dan Berdampak
Liputan Miftahul Rahman, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jetis kembali menggelar kegiatan tahunan Pekan Orientasi dan Ta’aruf Santri Ma’had Muhammadiyah (Portasimu) 2025, Senin (7/7/25).
Mengusung tema “Pelajar Hebat: Berkarakter dan Berdampak”, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membentuk generasi santri yang unggul secara intelektual, spiritual, dan sosial.
Sebanyak 150 santri, terdiri dari santri baru dan lama, turut ambil bagian dalam rangkaian kegiatan orientasi yang akan berlangsung selama lima hari ke depan. Portasimu dirancang untuk memberikan pembekalan awal kepada santri mengenai kehidupan pesantren, mulai dari pengenalan sejarah dan lingkungan pondok, nilai-nilai kepondokan, hingga pemahaman organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai wadah kepemimpinan pelajar di lingkungan Ma’had.
Wakil Direktur I MBS Jetis, Ustaz H Moh Djahid MA, dalam sambutan pembukaan menekankan pentingnya Portasimu sebagai proses awal pembentukan karakter santri. Ia juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh santri baru serta harapan besar bagi keberlangsungan proses pendidikan di tahun ajaran ini.
“Hari ini menjadi awal bagi santri baru dalam menjalani suasana baru yang berbeda dengan di rumah. Seluruh santri harus tetap semangat mengikuti proses yang akan menempa jiwa kemandirian agar kelak menjadi pribadi tangguh,” ungkapnya.

Ustaz Djahid juga menyatakan optimisme bahwa tahun ajaran 2025/2026 akan menjadi tahun yang lebih baik, seiring dengan implementasi program-program strategis pondok yang terus berkembang.
Portasimu 2025 tak hanya menjadi ajang orientasi, tetapi juga momentum strategis dalam membentuk generasi pelajar Muhammadiyah yang memiliki karakter kuat, jiwa kepemimpinan, serta kesiapan untuk memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat. Dengan dukungan penuh dari civitas akademika dan suasana pesantren yang kondusif, MBS Jetis terus berkomitmen mencetak santri yang berdaya saing global tanpa meninggalkan akar nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan.



