Berita

Pengajian Awal Tahun Hijriah PRA Plalangan: Serukan Takwa dan Muhasabah Menuju Mardhotillah

Liputan Rihan Dwidarmawati, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Mengawali Tahun Baru 1447 Hijriah, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Plalangan Ponorogo menyelenggarakan Pengajian Ahad Pahing yang sarat nilai spiritual dan refleksi diri, Ahad (29/6/25) di salah satu masjid binaan PRA.

Kegiatan ini dihadiri ratusan ibu anggota dari delapan kelompok aktif: Al Amanah, Ar Rohim, Siti Khodijah, Al Jannah, Al Azhar, An Nur, Ar Rohman, dan Al Falah. Masing-masing kelompok, yang terdiri dari 30 hingga 60 anggota, secara bergilir menjadi tuan rumah dalam majelis ilmu tersebut.

Tausiyah disampaikan oleh Drs Mulyadi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Plalangan. Dalam ceramahnya, dia mengajak para peserta untuk memperbarui niat dalam berorganisasi. Menurutnya, aktivitas organisasi jika dilandasi dengan keikhlasan karena Allah (lillahi ta’ala), akan menjadi amal ibadah dan jalan menuju mardhotillah (ridha Allah SWT).

“Jangan anggap remeh aktivitas organisasi. Ketika diniatkan untuk mencari ilmu dan memperjuangkan kebaikan, itu sama dengan jihad di jalan Allah,” ujar Mulyadi, mengutip sabda Rasulullah SAW:

“Man khoroja fii tholabil ‘ilmi fahuwa fii sabilillah hatta yarji’a.”

(Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali).

Mulyadi juga menekankan pentingnya memilih lingkungan pergaulan yang baik. Dia mengutip pepatah Jawa “Wong kang sholeh kumpulono”

Berkumpullah dengan orang-orang saleh karena pergaulan yang sehat akan membentuk akhlak dan semangat hidup yang positif.

Dalam muhasabah menyambut tahun baru Islam, Mulyadi mengangkat QS. Al-Hasyr: 18 sebagai bahan refleksi:

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”

Menurutnya, ayat ini menjadi pengingat agar umat Islam senantiasa mengevaluasi diri, tidak hanya untuk bekal dunia, tetapi juga akhirat. Ia menyampaikan dua poin utama untuk dijadikan pijakan dalam menyongsong tahun baru 1447 H:

1. Menjadi pribadi yang bertakwa.
2. Melakukan evaluasi diri agar langkah hidup lebih terarah.

Lebih lanjut, Mulyadi menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, khususnya dalam mendidik generasi muda agar tumbuh dengan landasan iman yang kuat.

“Dengan ilmu, anak cucu kita bisa menapaki kehidupan yang lebih baik dan berujung pada keridhaan Allah,” imbuhnya.

Pengajian Awal Tahun Hijriah PRA Plalangan.

Menutup kajian, Mulyadi menyampaikan pesan mengenai makna kebahagiaan sejati, yang menurutnya bukan terletak pada materi, tetapi pada cara pandang hidup.

“Syukuri, jalani, nikmati. Syukuri apa yang dimiliki, jalani dengan ikhlas, dan nikmati setiap prosesnya. Itulah kunci hidup bahagia dan tenang,” tandasnya.

Pengajian ini tidak hanya mempererat ukhuwah antaranggota, tetapi juga menjadi momen muhasabah yang menginspirasi. Dengan semangat baru di tahun 1447 H, para anggota PRA Plalangan melangkah pulang membawa bekal spiritual dan motivasi untuk terus berjuang dalam kehidupan dan organisasi, demi meraih mardhotillah.

Related Articles

Back to top button