
PDA Ponorogo Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana dan SPAB
Liputan Adelya Nihayatul Muuna, TMC Muhammadiyah Ponorogo
Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo menyelenggarakan Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Hotel Mahesa Ponorogo, Kamis (19/06/25).
Kegiatan diikuti oleh 110 peserta dari berbagai unsur Aisyiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Ponorogo. Peserta meliputi ketua dan sekretaris LLHPB dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Ponorogo, 18 anggota PDA, serta perwakilan dari berbagai AUM. Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya penanggulangan bencana berbasis komunitas dan satuan pendidikan.
Ketua LLHPB PDA Ponorogo, Yetti Wahyuningtyas, menekankan bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana harus menjadi bagian dari orientasi kelembagaan di periode kepemimpinan baru ini.
“Kita tidak tahu kapan bencana akan datang, banjir, kekeringan, dan sebagainya. Dengan adanya sosialisasi ini, kita telah memiliki bekal awal agar siap dan sigap ketika menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Ketua PDA Ponorogo, Hj Titi Listyorini SH dalam sambutannya memberikan apresiasi atas antusiasme peserta dan berharap kegiatan ini benar-benar dimanfaatkan secara optimal.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk mengikuti materi dengan sungguh-sungguh, agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di lapangan, terutama dalam kondisi bencana,” tegasnya.
Acara menghadirkan dua narasumber kompeten di bidang kebencanaan. Materi pertama disampaikan oleh Harun Arafat SIP dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Ponorogo. Dia mengupas tentang pentingnya upaya mitigasi bencana untuk menekan dampak kerugian, baik secara manusiawi maupun materiil.
“Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan adalah tugas semua pihak. Relawan adalah tulang punggung dalam misi kemanusiaan, dan Indonesia adalah negara rawan bencana. Maka, mari kita bersiap sejak dini,” paparnya.

Sesi kedua diisi oleh Ketua LLHPB Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Sumiati, SAg, yang menjelaskan pentingnya SPAB dalam lingkungan pendidikan. Dia menegaskan bahwa SPAB bukan sekadar program pelengkap, melainkan pilar utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tangguh.
“Implementasi SPAB secara menyeluruh akan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh elemen sekolah—mulai dari siswa, guru, tenaga pendidik, hingga orang tua dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, PDA Ponorogo berharap peserta memperoleh pemahaman dan keterampilan yang aplikatif dalam menghadapi potensi bencana, serta mampu menerapkan prinsip-prinsip pengurangan risiko bencana di lingkungan masing-masing, khususnya di dunia pendidikan.



