
Tasyakuran dan Apresiasi Kelulusan MI Subulul Huda Penuh Makna
Liputan Agus Syaikoni, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Suasana haru dan bangga menyelimuti Gedung Serbaguna Desa Klepu, Kamis (19/6/25), saat keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Subulul Huda Sooko menggelar Tasyakuran dan Apresiasi Kelulusan untuk siswa kelas 6.
Momentum ini tidak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga selebrasi atas capaian pendidikan dan pelestarian budaya. Tampil istimewa, acara ini disemarakkan oleh pentas seni Karawitan, warisan budaya lokal yang dimainkan langsung oleh siswa-siswi MI Subulul Huda, serta prosesi Wisuda Tahfidz untuk para penghafal Al-Qur’an. Kolaborasi antara nilai-nilai keislaman dan seni tradisi menjadi daya tarik utama perhelatan ini.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, di antaranya jajaran PCM dan PCA Sooko, Kepala Desa Klepu Andreas Gimin, SE, Komite Sekolah, serta para wali murid yang memenuhi ruang acara dengan antusias.
Dalam sambutannya, Kepala MI Subulul Huda Sooko, Lina Kurniawati SPd menyampaikan apresiasi mendalam atas kepercayaan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Dia juga berpesan agar para lulusan tetap menjaga hafalan Al-Qur’an dan terus melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan semangat dan istiqomah.
“Semoga anak-anak kita terus tumbuh menjadi generasi yang berilmu dan berakhlak. Jaga hafalan kalian, lanjutkan perjuangan,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Klepu, Andreas Gimin, yang menyampaikan rasa bangganya terhadap siswa MI Subulul Huda.
“Kami dari pemerintah desa siap bersinergi dengan madrasah. Terima kasih karena telah melestarikan budaya karawitan melalui generasi muda,” tuturnya.
Sementara itu, Nur Kholis Widodo MPd dari PCM Sooko Majelis Dikdasmen dan Non Formal, menegaskan pentingnya pendidikan karakter berbasis adab dan Al-Qur’an.
“Sukses anak bukan hanya tentang akademik, tapi juga adab. Pendidikan karakter di usia dini adalah fondasi utama dalam membangun generasi yang tangguh dan berintegritas,” tegasnya.

Dia juga menekankan bahwa sinergi antara madrasah dan orang tua sangat krusial dalam proses pendidikan.
Acara ini menjadi lebih dari sekadar perpisahan. Ia menjadi panggung apresiasi, ruang kebanggaan, dan simbol kolaborasi antara keluarga, madrasah, dan masyarakat. Harapan besar pun dititipkan kepada para lulusan untuk terus berprestasi, menjaga akhlak, dan mencintai budaya bangsa.
Sebagaimana pesan yang menggema dalam setiap sambutan, kelulusan bukanlah akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih gemilang.



