
Rihlah PR IPM SMPM 4 Balong, Menyemai Nilai Budaya dan Religi di Bumi Blitar
Liputan Tery Trisna, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( PR IPM) SMP Muhammadiyah (SMPM) 4 Balong Ponorogo menggelar Rihlah Tahunan dengan mengusung tema “Membentuk Karakter Berakhlak Mulia, Inovatif, Berprestasi, dan Berbudaya Islami” Kamis, (12/6/25).
Blitar menjadi tujuan utama kegiatan yang menggabungkan nilai-nilai edukasi, religi, dan pelestarian budaya tersebut. Kegiatan diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari pengurus IPM dan pendamping. Tiga destinasi utama yang dipilih adalah Pantai Tambakrejo, Masjid Ar Rahman, dan Candi Penataran.
Pantai Tambakrejo menjadi lokasi pertama yang dikunjungi. Keindahan alamnya mampu memantik ide-ide inovatif dan memperkuat semangat berkarya para pelajar. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Masjid Ar Rahman, sebagai wujud penguatan nilai-nilai religius dalam kehidupan remaja. Masjid ini dipilih sebagai simbol pentingnya budaya spiritual dalam membentuk karakter pelajar di era modern.
Sebagai penutup, rombongan mengunjungi situs sejarah Candi Penataran. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran pelajar akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa. Kehadiran situs ini memberikan gambaran konkret tentang kekayaan sejarah Indonesia yang perlu dikenali dan dijaga generasi muda.
Perjalanan dimulai sejak pukul 03.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB. Meskipun berlangsung selama hampir sehari penuh, kegiatan ini tetap disambut antusias dan penuh semangat oleh seluruh peserta.

Kepala SMPM 4 Balong, Siti Chobibah SAg menyampaikan harapannya agar rihlah ini mampu membentuk pribadi siswa yang seimbang antara kecintaan terhadap budaya nasional dan nilai-nilai Islam.
“Kami berharap, anak-anak dapat menjaga identitas kebudayaan Indonesia sekaligus terus berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam, agar mampu membangun hubungan vertikal dengan Allah dan hubungan horizontal dengan sesama manusia,” ujarnya.
Kegiatan rihlah ini menjadi momentum penting bagi para pelajar untuk tidak hanya belajar di luar kelas, tetapi juga memperkuat jati diri sebagai generasi yang religius, cerdas, dan peduli terhadap kebudayaan bangsanya.



