
Kajian Ahad Pagi IKPA Ponorogo Bahas Peran Ulama
Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Kajian Ahad Pagi Arrisalah yang digelar oleh Ikatan Keluarga Pondok Modern Arrisalah (IKPA) Cabang Ponorogo, Ahad pagi (8/6/25) pukul 07.00 – 08.30 menghadirkan penceramah Dra Hj Siti Qomariyatiningsih MPdI dari Madiun.
Bertempat di Aula Duta Indonesia PM Arrisalah, kajian ini mengangkat tema penting mengenai peran ulama dalam kehidupan dunia hingga akhirat.
Dalam ceramahnya, Siti Qomariyatiningsih menekankan bahwa setiap manusia memerlukan sandaran, yaitu para kyai dan ulama. Tidak hanya sebagai pembimbing hidup di dunia, tetapi juga sebagai perantara untuk mendapatkan syafaat di akhirat kelak.
“Kita di dunia memerlukan umaroh atau jabatan, namun di akhirat semua itu tak ada gunanya. Justru ulama dan kyai lah yang kita butuhkan,” tuturnya.
Diceritakannya bahwa di akhirat kelak, setiap hari Jumat Allah SWT akan melakukan “jumpa pers” di mana para nabi duduk di atas singgasana, dikelilingi oleh para ulama. Hal ini menggambarkan betapa mulianya kedudukan ulama di sisi Allah SWT.
Selanjutnya dibahas pula mengenai keutamaan sedekah dimana dari berbagai bentuk sedekah, yang paling tinggi fadilahnya adalah sedekah kepada kyai atau ulama.
Berikut urutan fadilah sedekah:
1. Kyai atau ulama
2. Orang tua
3. Saudara kandung
4. Dhuafa, yatim piatu, fakir miskin
5. Sahabat atau bestie
Fadilah sedekah kepada kyai dan ulama menduduki urutan pertama karena kyai dan ulama adalah sandaran umat manusia di dunia dan di akherat. Tanpa sandaran kepada kyai dan ulama, hidup ibarat layangan putus yang tak tahu arah. Manusia juga cenderung memiliki sifat serakah dan tak pernah puas. Dalam kondisi seperti itu, ulama menjadi juru bicara umat kepada Allah.
Pada hari kebangkitan, manusia akan dibangkitkan dalam keadaan tanpa busana, berduyun-duyun menuju padang Mahsyar, dalam keadaan kehausan dan kepanasan. Melihat hal itu Nabi Muhammad SAW menghadap dan bersujud memohon keringanan bagi umatnya kepada Allah SWT. Allah kemudian memerintahkan beliau untuk memberi syafa’at kepada umatnya. Kemudian Malaikat Jibril pun diutus untuk memberikan minuman yang diambil dari telaga Al-Kautsar kepada umat nabi Muhammmad. Namun malaikat Jibril kebingunan menganali umat nabi diantara sekian banyak manusia. Kemudian Nabi Muhammad menyampaikan kepada malaikat Jibril bahwa Ciri khas umatnya adalah wajah mereka yang bersinar karena bekas air wudhu saat hidup di dunia. Untuk itu selagi kita masih hidup di dunia perbanyaklah bersholawat kepada Rasulullah karena akan menjadi amalan penting yang mendatangkan syafaat di akhirat. Selain itu, para kyai juga akan menjadi juru bicara di hadapan Allah SWT.
Dalam menjalani hidup, manusia memerlukan thoriqoh (jalan spiritual). Oleh karena itu, penting memiliki kyai sebagai pembimbing hidup dunia dan akhirat.
Dikisahkan Nabi Ibrahim AS menjadi contoh utama dalam ketaatan kepada Allah. Saat dibakar, beliau menolak pertolongan Jibril karena lebih memilih ilmu dan pertolongan langsung dari Allah. Allah pun memerintahkan api agar menjadi dingin, menunjukkan bahwa tawakal sejati hanya kepada-Nya.



