Berita

IMM Ponorogo Gaungkan Dakwah Kultural Lewat Dialog Budaya dan Sayembara Batik

Liputan Endar Larasati, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ponorogo kembali menunjukkan eksistensinya dalam melestarikan budaya lokal melalui kegiatan Dialog Budaya dan Sayembara Batik IMM Ponorogo, Sabtu malam (31/5/25).

Bertempat di Aula Ahmad Dahlan PDM Ponorogo, acara ini menjadi ruang kreatif sekaligus media dakwah kultural bagi para kader muda Muhammadiyah.
Dengan mengusung tema “Dialog Budaya sebagai Sarana Pendidik untuk Generasi Masa Depan”, kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari seluruh komisariat IMM se-Ponorogo. Acara dimulai sejak pukul 19.30 hingga 22.30 WIB dan berlangsung dengan antusiasme tinggi.

Salah satu sorotan utama malam itu adalah pengumuman pemenang Sayembara Batik IMM Ponorogo, yang digagas oleh Bidang Seni Budaya dan Olahraga (SBO) PC IMM Ponorogo. Kegiatan ini bertujuan mendorong kader IMM untuk berkontribusi dalam merancang desain batik khas organisasi sebagai simbol identitas dan kebanggaan lokal.

Ketua Bidang SBO, Alip Lolita Trisna Putri SE menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah awal mengenalkan budaya kepada generasi muda.

“Dialog budaya ini menjadi forum dialektika yang membahas nilai-nilai budaya dan sejarah Ponorogo, sedangkan sayembara batik adalah wadah kader dalam melahirkan karya otentik yang semoga bisa menjadi identitas IMM Ponorogo,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum PC IMM Ponorogo, Robby Riski Wibiansyah, dalam sambutannya.

“Batik bukan hanya soal kain, tapi identitas dan warisan budaya. Ponorogo sebagai kota budaya patut dijaga dan dikenalkan lewat karya. Ini menjadi kebanggaan bagi IMM untuk turut melestarikannya,” tegasnya.

Adapun juara sayembara diraih oleh Pimpinan Komisariat IMM Djazman Al Kindi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

“Sayembara ini jadi sarana kami untuk berkarya dan mencintai budaya. Semoga desain ini bisa menjadi simbol perjuangan kader IMM,” ujar Resa Dwi Puspitaningrum, salah satu anggota tim pemenang.

Menambah nilai intelektual acara, dua narasumber dari kalangan budayawan turut hadir dalam sesi dialog budaya, yakni Ustadz Hamim Fahrurazi Hadi, MPd, Wakil Ketua PDM Ponorogo bidang LSBO dan Ziyyulhaq Syamsul Falahi (Gus Zul), sejarawan sekaligus budayawan lokal.

Pembukaan Dialog Budaya dan Sayembara Design Batik IMM di Aula PDM Ponorogo, Sabtu (31/5/25).

Dalam pemaparannya, Gus Zul menyampaikan makna mendalam budaya sebagai elemen perjuangan.

“Budaya adalah ruh perjuangan yang bisa membawa kita menuju kemerdekaan sejati,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, IMM Ponorogo tidak hanya berdakwah melalui pendekatan intelektual dan spiritual, tetapi juga meretas jalur kultural sebagai strategi menyentuh hati generasi muda. Batik kini bukan hanya warisan, melainkan identitas perjuangan kader IMM Ponorogo.

Related Articles

Back to top button