Liputan Alfian, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Suasana haru dan bahagia menyelimuti Pendopo Kabupaten Ponorogo saat ratusan santri dari berbagai SMP se-Kabupaten mengikuti prosesi Wisuda Tahfidz Al-Qur’an. Di antara mereka, 36 santri dari Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jetis Ponorogo tampil istimewa, ikut memeriahkan acara penuh semangat dan kebanggaan atas pencapaian mereka dalam menghafal Al-Qur’an.
Di bawah bimbingan Ustadz Eksa Miyasah dan Ustadz Muslim, para santri MBS Jetis berhasil menghafal beberapa juz Al-Qur’an. Wajah berseri-seri dan penuh syukur tampak menghiasi para calon wisudawan dan wisudawati saat prosesi pengukuhan berlangsung.
“Ini adalah momen yang luar biasa. Mereka telah melalui proses panjang dan penuh tantangan untuk bisa sampai di titik ini,” ungkap Pimpinan MBS Jetis, Nursalim.
Para santri ini, lanjutnya, tidak hanya tekun dalam menghafal, tapi juga memiliki semangat murojaah yang tinggi. Harapannya, Al-Qur’an akan terus mewarnai hidup mereka dan menjadi sahabat sejati.
Acara ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko SE MM, pejabat dari Dinas Pendidikan, serta tim penguji tahfidz dari berbagai lembaga. Dalam sambutannya, Bupati Sugiri menyampaikan pesan yang menginspirasi.
“Generasi keren masa kini bukan generasi celana jins bolong,” tegasnya.
Menurutnya, generasi masa kini adalah yang mampu membedah isi Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman hidup.
Guru pendamping MBS Jetis, Heru Sukoco turut menyampaikan harapannya agar MBS Jetis terus melahirkan kader-kader Qurani yang tidak hanya hafal, tapi juga memahami isi Al-Qur’an secara mendalam.
“Al-Qur’ran bukan sekadar hafalan, tapi juga harus menjadi gaya hidup. Itulah misi kami di MBS Jetis,” tuturnya.
Wisuda akbar ini menjadi bukti bahwa generasi muda Ponorogo memiliki potensi besar dalam mencintai dan mengamalkan Alquran. Keikutsertaan MBS Jetis menjadi salah satu sorotan utama, mencerminkan keseriusan lembaga ini dalam mencetak generasi Qur’ani yang tangguh dan berakhlak mulia.
