
Kader Digital Jadi Garda Terdepan Transformasi Informasi Muhammadiyah
Liputan Katiyah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo
Di tengah gelombang arus digital yang kian deras, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo mengambil langkah strategis dengan mengukuhkan kader digital sebagai garda terdepan dalam transformasi informasi dan pendataan organisasi di Aula SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Ahad (11/5/25).
Acara ini menjadi titik tolak semangat baru dalam mengelola informasi berbasis teknologi. Berbagai unsur penting hadir dalam acara, mulai dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), kader digital I dan II hingga perwakilan MPI Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Tingkat partisipasi mencapai 50% dari total kader yang terdaftar, sebuah angka yang mencerminkan antusiasme dan kesadaran akan pentingnya peran digital dalam dakwah masa kini.
Ketua MPID PDM Ponorogo, Sugeng Riadi MPd dalam sambutannya menegaskan peran vital kader digital sebagai ujung tombak pendataan dan penyebaran informasi.
“Program kader digital bukan sekadar unggulan, melainkan keniscayaan di era modern ini. Kader digital bertugas sebagai kontributor informasi dari cabang masing-masing serta turut aktif mendigitalisasi aset-aset persyarikatan,” ungkapnya.
Sugeng juga memaparkan capaian sementara yang cukup membanggakan: lebih dari 1.600 pegawai Muhammadiyah telah berhasil didata, sementara proses pendataan warga dan aset terus dikebut melalui sistem digital yang sedang dikembangkan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDM Ponorogo, Drs Muh Syafrudin MA memberikan penekanan pada aspek keterbukaan informasi. Dia menyoroti pentingnya akses data kegiatan dan aset oleh seluruh lapisan pimpinan dan warga Muhammadiyah.
“Dengan sistem informasi yang terbuka dan rapi, kita akan semakin kuat dalam menyusun strategi dakwah dan pelayanan umat,” ujarnya.
Menambah kedalaman perspektif, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah Roni Tabroni MSi mengajak para peserta memahami makna lebih luas dari peran kader digital melalui konsep jurnalisme profentik.
“Jurnalis profentik bukan hanya pelapor peristiwa, tapi juga pendakwah, ilmuwan, dan agen perubahan. Ia hadir membawa misi sosial dan kemanusiaan, berjuang dengan nurani, bahkan demi Allah,” jelasnya, menyentuh sisi idealisme dalam profesi jurnalis.
Pengukuhan ini bukan hanya seremoni, melainkan momentum penting yang menegaskan langkah progresif Muhammadiyah Ponorogo dalam membangun ekosistem digital yang kuat dan berdaya guna. Dengan sinergi kader digital, MPID, dan seluruh elemen persyarikatan, cita-cita mewujudkan tata kelola organisasi yang modern, efektif, dan transparan bukan lagi sekadar impian.



