Berita

Festival Kartini’s Day Jilid-13: Ketika Perempuan Berdaya dengan Syukur dan Iman

Liputan Endah Wulandari, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Jenangan Barat Ponorogo menyelenggarakan kegiatan bermakna yakni Festival Kartini’s Day Jilid-13 di Gedung Sulaiman Dahlan, Plalangan, Ahad (4/5/25).

Ratusan kader perempuan muda berkumpul dari Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah se-Jenangan Barat bukan sekadar untuk memperingati, tetapi untuk merenung, belajar, dan bertumbuh. Hadir sebagai narasumber utama, Hidayatul Muniroh AF SSos.

Perempuan yang sering disapa Amah Hida tersebut menyampaikan materi bertema “Peningkatan Kebersyukuran Perempuan dalam Kehidupan”. Dengan gaya tutur yang teduh dan menyentuh, dia menanamkan tiga kunci sukses dalam mengikuti pelatihan, yakni Nyimak, Nyatet, Praktik. Tiga langkah kecil yang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, menjadi jembatan menuju perubahan besar.

Dalam suasana hangat dan penuh hikmah, Amah Hida mengajak para peserta untuk menyadari bahwa hidup adalah proses bertumbuh, bertambah usia dan bertambah pula imannya. Perempuan, katanya, bukan sekadar menjalani peran, tapi memaknainya sebagai jalan menuju ridha Allah.

Dia pun lalu mengajak peserta untuk “Semangat Bertumbuh”. Menua dan makin bertambah imannya dengan memaknai lima peran hidup perempuan, yakni:

1. Sebagai Hamba Allah (Sejak dalam kandungan) bisa berjalan dengan baik dengan bekal ilmu tentang iman dan ibadah. Hamba yang taat tanpa tawaran, tanpa tapi, dna tanpa nanti.

2. Sebagai Anak Perempuan “birul walidain”, yang harus taat seluruhnya kecuali perkara syirik dan maksiat.

3. Menjadi Istri dari Suami, yakni taat kepada suami kecuali dua perkara syirik dan maksiat

4. Menjadi Ibu Ilmu Parenting

5. Sebagai Da’iyah meski tidak harus selalu ceramah, tetapi dengan melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Puncak dari segala peran itu adalah syukur. Dalam paparannya, Amah Hida mengangkat fakta yang mengejutkan namun sarat hikmah, yakni penghuni neraka paling banyak adalah perempuan, bukan karena rendahnya derajat, tapi karena banyak yang lupa bersyukur. Maka syukur itu harus diwujudkan:

– Dalam nada lembut kepada suami,
– Dalam ucapan hamdalah yang tulus,
– Dalam menjaga pemberian Allah,
– Dan dalam membagikan kebahagiaan kepada sesama.

Suasana Kartini’s Day PCNA Jenangan di Gedung Sulaiman Dahlan.

Dengan “Semangat Bertumbuh”, Festival Kartini’s Day Jilid-13 menjadi ruang perjumpaan antara ilmu, iman, dan cita. Tidak hanya merayakan sosok Kartini, tetapi melahirkan kembali Kartini-kartini baru, perempuan yang tangguh, bersyukur, dan terus menyala dalam cahaya iman.

Related Articles

Back to top button