Berita

Mubalighat Jatim Siap Hadapi Era Dakwah Digital

Liputan Hasanah, Kontributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur sukses menggelar Pertemuan Corps Mubalighat Aisyiyah (CMA) ke-6 dan Penguatan Mubalighat se-Jawa Timur di Gedung Dakwah Aisyiyah Ponorogo, Sabtu–Ahad (25-26/10/25).

Dengan mengusung tema “Mubalighat Berkemajuan: Menguatkan Ketarjihan, Mengoptimalkan Dakwah Digital”, kegiatan ini diikuti lebih dari 160 mubalighat dari Pimpinan Daerah Aisyiyah se-Jawa Timur.

Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua MTK Pimpinan Pusat Aisyiyah, Prof. Dr. Chasmini, S.Ag., M.Si., Wakil Ketua MTK PP Aisyiyah, Dr. Adib Shofia, S.S., M.Hum., jajaran PWA Jawa Timur, serta perwakilan dari pemerintah daerah dan PDM Ponorogo.

Ketua MTK PWA Jawa Timur, Dr. Istikomah, M.Ag., menjelaskan bahwa pertemuan CMA merupakan agenda rutin yang digelar setiap tiga bulan oleh 38 PDA se-Jawa Timur. Untuk periode ini, kegiatan ditempatkan di wilayah kerja (Wilker) Madiun Raya yang meliputi Ponorogo, Pacitan, Madiun, Magetan, dan Ngawi.

“CMA ke-6 ini menggabungkan tiga kegiatan utama, yakni Pelatihan Tabligh Digital, Training of Trainer (ToT) Mubalighat, dan Madrasah Ketarjihan, tujuannya membentuk mubalighat yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing di era dakwah digital,” ujarnya.

Kegiatan resmi dibuka oleh Dra. Farida Muwafiq, Wakil Ketua PWA Jawa Timur. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran Majelis Tabligh dan Ketarjihan sebagai “kominfo dakwah” yang menjadi garda depan penyebaran pesan keislaman secara bijak dan kontekstual.

“Para mubalighat harus mampu mengemas pesan keagamaan dengan menarik dan relevan agar mudah diterima masyarakat. Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, literasi digital menjadi kunci agar dakwah tetap berpengaruh dan terpercaya,” ungkapnya.

Dokumentasi Pertemuan CMA dan Penguatan Mubalighot se-Jawa Timur di Gedung Dakwah Aisyiyah, Ahad (26/10/25).

Pelatihan dan Kajian Interaktif
Selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan intensif melalui pelatihan dan kajian interaktif, di antaranya:

1. Peneguhan Ideologi dan Penyamaan Persepsi Mubalighat oleh Prof. Dr. Chasmini, S.Ag., M.Si.
2. Strategi Dakwah Digital oleh Dr. Adib Shofia, S.S., M.Hum.
3. Pengantar Manhaj Tarjih dan Simulasi Istinbath Hukum oleh Dr. Syarifan Nurjan, M.A.
4. Penyamaan Visi Produksi Konten Dakwah Digital oleh Tim Digital MTK PWA Jawa Timur.
5. Teknik Retorika dan Komunikasi Efektif oleh Dr. Istikomah, M.Ag.

Kegiatan berlangsung dinamis dengan sesi praktik pembuatan konten dakwah, simulasi penyampaian tabligh di era media baru, serta qiyamul lail, shalat subuh berjamaah, senam pagi, dan penampilan tari saman dari santriwati Aisyiyah Qur’anic Boarding School (AQBS).

Ketua Corps Mubalighat Aisyiyah Jawa Timur, Luklu’ul Islamiyati, S.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung.

“Kami ingin menumbuhkan semangat kolaborasi di kalangan mubalighat. Dakwah masa kini tidak hanya di mimbar, tetapi juga harus kuat di ruang digital,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan Stadium General oleh Dra. Rukmini Amar, M.A.P., yang membawakan tema “Problematika Subjek dan Objek Dakwah.” Dia menekankan perlunya pembaruan pendekatan dakwah agar lebih kontekstual dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern.

“Mubalighat harus memahami realitas sosial dan menyampaikan dakwah dengan pendekatan yang sesuai zaman agar pesan Islam tetap hidup dan menyentuh hati umat,” pungkasnya

Pertemuan CMA ke-6 di Ponorogo menjadi momentum penting bagi kader mubalighat Jawa Timur untuk memperkuat kapasitas intelektual, spiritual, dan digital. Melalui penguatan ketarjihan dan optimalisasi dakwah digital, Aisyiyah meneguhkan perannya sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan, berpijak pada nilai keislaman, berpandangan luas, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Related Articles

Back to top button